Ngelmu.co – Pihak kepolisian menyatakan penyelidikan kematian satu keluarga–empat anggota–di Perum Citra I Extension, Kalideres, Jakarta Barat, menuju titik terang.
Meski demikian, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, belum mengungkap detail maksud pernyataannya.
Ia hanya menyebut, tim gabungan masih perlu pendalaman serta penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap tuntas kasus.
“Tim gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakbar, memperoleh titik terang dalam penyelidikan, berdasarkan metode penyelidikan induktif maupun deduktif.”
Terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan, menyampaikan hasil penyelidikan sementara.
“Tidak ke arah situ [bukan mati karena kelaparan], tapi ini akan dibuktikan secara scientific crime investigation dulu, ya.”
“Nanti ‘kan kita di situ melibatkan kedokteran forensik, kemudian kedokteran kepolisian,” jelas Zulpan.
Lebih lanjut, Zulpan juga belum mau membahas soal dugaan keluarga tersebut menganut paham apokaliptik.
“Sementara bukan karena kelaparan, tetapi penyebabnya apakah karena menganut aliran tertentu, atau ada hal lain, ini masih didalami,” ujarnya.
Temuan Buku
Di sisi lain, Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto, mengungkap temuan buku berisi berbagai aliran agama di rumah Rudyanto Gunawan (71).
Adapun empat anggota keluarga yang tewas di kediaman tersebut adalah Rudy (suami); sang istri, Margaretha (68); putri keduanya, Dian (42); dan adik Rudy, Budyanto Gunawan (69).
@ngelmuco Pernyataan-pernyataan terkait #BrigadirJ ini menjadi salah satu penyebab nama Ketua Harian #Kompolnas #BennyMamoto trending di media sosial #Twitter ♬ News23 News / Incident / Suspense(900450) – Kei
Kembali ke Benny. Ia menyatakan bahwa penyidik masih mendalami lebih lanjut temuan buku, sekaligus dugaan keluarga menganut paham apokaliptik.
“Kompolnas menerima informasi dari Polres Jakarta Barat, bahwa di TKP, ditemukan beberapa buku yang berisi ajaran beberapa agama,” kata Benny, Selasa (15/11/2022).
“Apakah [buku-buku] mungkin ada kaitannya dengan peristiwa tersebut? Hal ini tentunya perlu menunggu hasil autopsi dan pemeriksaan laboratoris terhadap beberapa barang bukti lainnya, seperti HP dan lain-lain.”
Lebih lanjut, Benny juga membahas hal tidak lazim yang kerap dilakukan oleh keluarga tersebut.
“Beberapa saksi, pernah melihat beberapa [korban] memakai alas kaki plastik,” ucap Benny.
“Melihat adanya hal-hal yang tidak biasa, seperti korban menutup diri dari keluarga, menggunakan alas kaki ditutup plastik, tidak mau ada listrik, dan tidak ada makanan di TKP,” sambungnya.
Soal Kendaraan
Polisi juga telah berhasil menemukan mobil milik keluarga Rudy, yang sebelumnya sempat dikira menghilang.
Menurut Hengki, Honda Brio berpelat nomor B-2601-BRK itu ternyata dijual oleh Budi ke sebuah showroom di Kalideres pada Januari lalu; dengan harga Rp160 juta.
Baca Juga:
Dugaan Sekte Apokaliptik
Kriminolog UI Adrianus Meliala, mengungkapkan analisisnya soal dugaan sekeluarga Kalideres menganut sekte apokaliptik.
Ia menduga, korban yang tidak mendapat asupan makanan selama beberapa waktu adalah salah satu ritual dalam sekte tersebut.
“Nah, yang mau saya cermati adalah bahwa, apakah hal ini memang suatu upaya dari pelaku pembunuhannya…”
“Misalnya untuk membuat orang lain tidak curiga, atau ini bagian dari ritual…”
“Bagian dari satu kelengkapan upacara bagi orang-orang yang memang punya satu cara berpikir, berkeyakinan yang agak ekstrem,” jelas Adrianus, Selasa (15/11/2022).
Sejumlah kasus serupa, imbuhnya, ditemukan di beberapa negara; dengan benang merah yang berkaitan pada sekte apokaliptik.
“Dalam beberapa media, saya katakan sebagai memiliki kecenderungan apokaliptikal, ingin mati, ingin segera meninggalkan dunia…”
“Ingin segera datang atau sampai kepada dunia nirwana. Begitulah kurang lebih yang mungkin saja dialami oleh mereka,” tutup Adrianus.