Ngelmu.co – Penemuan ilmiah mengupas tuntas berbagai manfaat puasa untuk pasien kanker.
Para ilmuwan mendapati bahwa puasa, dapat mencegah terbelahnya sel-sel kanker.
Mereka melakukan suatu perbandingan, yang hasilnya menunjukkan bahwa puasa lebih efektif dari pengobatan kimiawi.
Para ilmuwan juga menganggap hasil tersebut sebagai terobosan ilmiah yang sangat penting; dalam mengobati semua jenis kanker.
Subhanallah…
Allah Subhanahu wa Ta’ala, telah mengaruniakan pengobatan gratis kepada kita, yakni puasa.
Allah berfirman:
وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“…dan puasamu itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui,” (QS. Al-Baqarah: 184).
Penerjemah: Aunur Rafiq Saleh Tamhid, Lc.
Editor: Ngelmu.co
Baca Juga:
Selama beberapa tahun terakhir, memang banyak penelitian yang menunjukkan bahwa puasa dapat mengurangi faktor risiko dan membalikkan gejala kondisi kesehatan yang serius, termasuk kanker.
Begini, tubuh kita sudah ‘dirancang’ untuk melindungi diri dari kelaparan.
Maka di saat kita makan, tubuh akan menyimpan cadangan nutrisi yang dibutuhkan untuk bertahan hidup.
Lalu, ketika kita tidak makan secara normal, kemudian menempatkan sel-sel di bawah tekanan ringan?
Tubuh mulai melepaskan simpanan cadangan nutrisi tadi untuk ‘bahan bakar’ dirinya sendiri.
Selain puasa menjadi ‘kendaraan’ banyak orang untuk menurunkan berat badan, masih banyak manfaat puasa lainnya.
Hasil penelitian dari beberapa percobaan, menunjukkan bahwa puasa, menurunkan risiko kanker ataupun menurunkan tingkat pertumbuhan kanker.
Berbagai studi tersebut mungkin menunjukkan efek puasa berikut ini:
- Penurunan produksi glukosa darah;
- Sel induk dipicu untuk meregenerasi sistem kekebalan tubuh;
- Asupan gizi seimbang; hingga
- Peningkatan produksi sel pembunuh tumor.
Dalam uji coba percontohan para ilmuwan dengan 19 manusia, menunjukkan penurunan biomarker dan faktor risiko kanker.
Pada studi tahun 2016, penelitian menunjukkan bahwa kombinasi puasa dan kemoterapi, memperlambat perkembangan kanker payudara dan kanker kulit.
Metode pengobatan gabungan, menyebabkan tubuh menghasilkan tingkat yang lebih tinggi dari sel progenitor limfoid umum (CLP), dan limfosit infiltrasi tumor.
CLPs adalah sel prekursor limfosit yang merupakan sel darah putih, yang bermigrasi ke tumor dan dikenal untuk membunuh tumor.
Studi yang sama juga mencatat kelaparan jangka pendek, membuat sel kanker sensitif terhadap kemoterapi, sekaligus melindungi sel normal dan juga mendorong produksi sel induk.
Manfaat Puasa untuk Pasien Kanker
Beberapa studi menunjukkan adanya manfaat baik puasa untuk para pasien kanker.
Pasalnya, puasa membuat sel-sel tubuh memetabolisme insulin lebih efisien untuk mengeluarkan glukosa dari darah.
Artinya, sensitivitas insulin menjadi lebih baik, sehingga mempersulit sel kanker untuk berkembang.
Selain itu, puasa juga punya potensi meningkatkan proses autophagy, yakni proses bagian-bagian sel terurai untuk penggunaan kembali nantinya.
Proses ini sangat penting, untuk mempertahankan sel berfungsi dengan tepat.
Lalu, studi tahun 2014 pada jurnal ‘Cell Stem Cell’, menunjukkan bahwa puasa mengaktifkan sel-sel induk dari sistem imun untuk memperbarui dan memperbaiki diri.
Artinya, puasa mencegah terjadinya kerusakan sel, sekaligus mengganti sel imun yang rusak.
Maka puasa yang dijalankan oleh pasien kanker juga punya potensi meningkatkan respons terhadap pengobatan, seperti kemoterapi.
Sehingga efek samping yang muncul juga menjadi lebih ringan.