Ngelmu.co – Sayyidina Ali Zainal Abidin adalah putra Husain as-Syahid, cucu Ali bin Abi Thalib, cicit Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, yang membalas cacian serta hinaan dengan terima kasih.
Suatu hari, dalam sebuah majelis, ada yang menjelek-jelekkan Sayyidina Ali.
Si penghina berupaya menjatuhkan derajat sang alim yang ahli ibadah itu dengan menghujani hinaan, dan segala keburukan.
Namun, ketika para pencintanya hendak melawan si penghina, Sayyidina Ali justru menahan.
“Jangan, kalian harus menahan diri…”
Sayyidina Ali tetap mendengarkan, menunggu hingga si penghina selesai bicara.
Lalu, barulah cicit Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam itu berdiri. Ia mendekati si penghina.
Sayyidina Ali kemudian memberikan sorban dan mengeluarkan segala harta yang ada di dalam kantong; untuk si penghina.
“Terima kasih telah mengingatkan aib tadi kepada saya. Apa yang bisa saya bantu untuk memenuhi hajat kamu, ya, saudaraku?”
Ucapan Sayyidina Ali Zainal Abidin–yang dijuluki sebagai ahli sujud–itu membuat si penghina bingung.
Sebab, ia telah menghina, mengungkap segala keburukan, mencaci maki, tetapi Sayyidina Ali malah memberikan segala yang ia bawa untuknya.
Bahkan, Sayyidina Ali juga menawarkan bantuan kepadanya.
Akhirnya, si penghina menjawab, “Engkau benar keturunan Rasulullah. Engkau benar darah Rasulullah…”
Demikianlah akhlak mulia yang dapat–harus–kita contoh. Saat ada yang mencaci maki, menghina, dan berkata tidak pantas?
Maka balaslah dengan kemuliaan, kearifan, serta segala kebaikan, hingga membuat orang itu tidak lagi berbuat keburukan.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, bersabda:
“Sungguh, aku telah meninggalkan kepada kalian dua hal. Kalian tidak akan tersesat selama berpegang kepada keduanya, yakni kitab Allah [Al-Qur’an], dan sunah rasul-Nya.”
Semoga detik-detik kita senantiasa terisi dengan kebaikan, kearifan, ke-khusyuk-an, juga zikir di tiap waktu dan gerak.
Sebagaimana yang dicontohkan oleh Sayyidina Ali Zainal Abidin–putra Husain as-Syahid, cucu Ali bin Abi Thalib, cicit Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam–si ahli sujud.