Ngelmu.co – Pilu. Siapa yang sebenarnya menabrak mahasiswi Universitas Suryakancana (Unsur) Cianjur, Jawa Barat, Selvi Amalia Nuraeni–hingga tewas–belum juga jelas.
Kini malah beredar percakapan Kompol Dwi Yanuar Mukti dengan istri sirinya, Emilia Nurhayati (23).
Tepatnya, setelah Dwi, dimutasi ke Yanma Polda Metro Jaya.
Dalam rekaman suara, Nur terdengar menolak rencana skenario yang diminta oleh Dwi.
Sebelumnya, diberitakan bahwa Selvi, tertabrak rombongan pejabat Polda Metro Jaya.
Belakangan, polisi menetapkan Sugeng Guruh Gautama, sopir mobil Audi A6, sebagai tersangka.
Namun, Sugeng juga kukuh tidak menabrak Selvi. Bahkan, ia berani bersumpah untuk pengakuannya itu.
Saat itu, Sugeng tengah mengendarai mobil, di mana kursi penumpang ditempati oleh Nur, sang anak (2), dan pengasuh anaknya.
Percakapan Nur dengan Kompol Dwi
Nur: Aku enggak mau, ah, kalau di-setting-setting sama si Jhon itu, sudah tua.
Kompol Dwi: Enggak, enggak. Enggak di-setting sama dia, deh.
Nur: Enggak mau aku di-setting-setting, gitu.
Kompol Dwi: Iya, ya, sudah, enggak di-setting sama dia, ya. Ketemu si Arifin dulu, ya.
Nur: Enggak mau.
Kompol Dwi: Enggak di-setting, enggak disetting… astaga, astagfirullahaladzim.
Nur: Aku takut, Bi, kalau disuruh kayak gitu.
Kompol Dwi: Iya, iya, enggak usah di-setting, enggak usah di-setting, ya.
Nur: Terus gimana?
Kompol Dwi: Ya, ya, sudah… itu… ini saja, diakui sama ini saja, diaku si… punya si… siapa… si… siapa namanya, si D saja.
Nur: Siapa?
Kompol Dwi: Makanya entar ketemu sama Arifin.
Nur: Siapa? Aku pengin ngejelasin, kalau enggak, aku enggak mau ketemu.
Kompol Dwi: Ya, sudah, gini saja… Hmm, itu ‘kan… itu ‘kan harus punya si Jhon itu ‘kan.
Nur: Si Jhon itu wayangnya ‘kan?
Kompol Dwi: Iya, si Jhon itu wayangnya.
Nur: Enggak mau, ah, nanti aku kebawa-bawa, aku takut, ah.
Kompol Dwi: Justru enggak, demi Allah, Yang…
Baca Juga:
Nur: Aku ‘kan di situ cuma penumpang doang, terus kamu juga cuma pinjamin.
Kompol Dwi: Betul, betul, Yang… ‘kan kamu cuma penumpang, si Jhon juga cuma pinjamin doang.
Nur: Ya, aku enggak mau, ah. Nanti di beritanya aku apa sama si Jhon, aku enggak kenal juga si Jhon.
Kompol Dwi: Enggak, enggak, cuma rekan doang, enggak ada apa-apa. Please, deh, Yang… Yang, aku mohon, Yang… Nurut, Yang…
Biar enggak blunder, Yang. Sekali ini nurut, ya. Biasanya ‘kan sayang nurut, ini ‘kan, hasilnya bagus ‘kan?
Kalau enggak nurut, nabrak-nabrak hasilnya.
Nur: Tapi ‘kan keluarga aku nyuruh aku untuk ngomong apa adanya, Bi, karena nanti bisa aku yang kena.
Kompol Dwi: Oh, ya, sudah. Ah, ya. Ya, sudah, Yang, kamu bilang saja, ya, sudah.
Nur: Apa?
Kompol Dwi: Ya, sudah, bilang saja punyaku.
Nur: Hmm?
Kompol Dwi: Ya, sudah. Kamu bilang saja punya aku.
Nur: Bilang gimana?
Rekaman tersebut pun terhenti di situ.
Menurut pengacara Sugeng, Yudi Junadi, rekaman percakapan antara Nur dengan Dwi, terjadi setelah Nur, Yudi, dan Sugeng, menggelar jumpa pers dengan wartawan, Jumat (27/1/2023).
“Jadi, saat dalam perjalanan ke Kantor Hukum, Nur bilang, ‘Suami saya menelepon, tolong direkam’,” kata Yudi, Rabu (15/2/2023).
“Jadi, rekaman tersebut atas permintaan Nur, karena takut ada intervensi atau tekanan dari Kompol D,” jelasnya.
Tadinya, pada Jumat (27/1/2023), Nur berencana ke rumah keluarga Selvi.
“Tapi Nur, meminta izin untuk bertemu dengan suaminya tersebut, dan tidak boleh diikuti, karena itu urusan privasinya,” ujar Yudi.
“Tetapi ternyata, Nur malah memberikan BAP ke Polres Cianjur,” sambungnya.
Jumat, 27 Januari 2023
Pada Jumat, 27 Januari 2023–sepekan setelah kecelakaan terjadi–Nur muncul ke publik.
Saat itu, Nur mengaku sebagai istri kedua seorang polisi berinisial D. “Saya itu istri keduanya.”
Namun, ketika ditanya identitas suami, Nur cuma menyebut inisial suaminya, “D…”
Saat ditanya pangkat sang suami, sekaligus kebenaran bertugas di Polda Metro Jaya, Nur lagi-lagi hanya menjawab, “Ada, lah…”
Kompol Dwi Yanuar Mukti
D si suami Nur ini merupakan salah satu polisi yang ada dalam iring-iringan di Jalan Raya Cianjur-Bandung; menuju TKP kasus pembunuhan berantai Wowon cs.
Itu sebabnya, mobil Audi A6 yang dikendarai Sugeng dan ditumpangi Nur, bisa mengekor dan masuk ke iring-iringan polisi.
“Saya ikut iring-iringan di belakang, atas izin dari suami saya,” akuan Nur.
“Saya sudah janjian, saya menyusul dari Jakarta menuju Puncak, saya teleponan [dengan suami].”
“Pertama ‘kan ketemu di tempat makan Alam Sunda, saya telepon suami saya, saya bilang, ‘Ini aku sudah sampai di sini, kamu makan di sini, ya’, iya, dia bilang.”
“Lalu, enggak lama dari situ, suami saya iring-iringan. Setelah iring-iringan, saya teleponan sama suami saya.”
“Saya bilang, ikut, ya. [Dwi jawab] ‘Ya, ikut enggak apa-apa, Bi, tutup jendelanya’. Terus saya ikut iring-iringan di belakang, atas seizin suami saya,” jelas Nur.
Pemilik Mobil
Masih menurut Nur, “Mobil itu punya suami, jadi saya tidak tahu-menahu waktu itu saya dipinjami mobil itu, karena mobil saya lagi di bengkel.”
“Kalau untuk pelat nomor mobilnya gimana, itu saya enggak tahu sama sekali, yang tahu suami saya,” jawab Nur.
Versi Pengacara Sugeng
Yudi–pengacara Sugeng–menyatakan bahwa Sugeng bekerja pada Nur dan suaminya, yakni polisi berpangkat kompol.
Nur tinggal di sebuah apartemen di Kuningan, Jakarta Selatan. Keluarga Nur dan Dwi ini juga memiliki mobil Mercy serta Fortuner.
Sudah beberapa bulan, Sugeng bekerja sebagai sopir mereka.
Yudi juga menekankan, bahwa kliennya tetap membantah sebagai penabrak Selvi.
Dalam jumpa pers bersama Nur pada 27 Januari 2023, Sugeng juga menegaskan, jika tidak ada bekas tabrakan di mobil yang dikemudikan olehnya.