Ngelmu.co – Publik menyoroti perbedaan gaya Mario Dandy Satrio (20), dengan temannya, Shane Lukas Rotua Pangondian Lumbantoruan (19), ketika rekonstruksi.
Saat reka ulang kasus penganiayaan terhadap Cristalino David Ozora (17), Shane tampak mengenakan sandal, sementara pelaku utama, Dandy, menggunakan sepatu.
Pihak kepolisian pun menjelaskan asal-usul sepatu Dandy, tersebut.
“Banyak yang bertanya, terkait saat rekonstruksi, mengapa MDS, menggunakan sepatu, sementara Shane, menggunakan sandal.”
Demikian tutur Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Ahad (12/3/2023).
Menurutnya, Dandy memakai sepatu itu beberapa saat sebelum rekonstruksi.
“Itu sepatu penyidik [Polda Metro Jaya] atas nama Bripka Hary. Sepatu itu milik penyidik, dipinjamkan kepada Mario untuk menyesuaikan situasi yang sebenarnya,” jelas Hengki.
Saat menganiaya, Dandy memang menggunakan sepatu, dan kakinya terekam begitu semangat menendang hingga menginjak kepala David.
“Penyidik bisa menganalisis, apakah sepatu tersebut merupakan instrumental delik [alat kejahatan] yang bisa berpengaruh terhadap fatalitas luka terhadap korban. Jadi, jangan ada persepsi lain,” ujar Hengki.
Rekonstruksi kasus penganiayaan terhadap David itu digelar di Kompleks Green Permata Residence, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Jumat (10/3/2023), sekitar pukul 15.15 WIB.
Baca Juga:
Adapun pihak kepolisian, menyita beberapa barang bukti dalam kasus ini, seperti mobil Jeep Rubicon, hingga sepatu Dandy.
“Ini sepatu tersangka,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi, Rabu (22/2/2023).
Polisi juga mengamankan baju David, dan ponsel milik pelaku anak, Agnes Gracia Haryanto (15).
Seperti diketahui, tersangka menggunakan Rubicon saat menemui korban yang sedang berada di rumah temannya, R.
Berbagai penganiayaan terjadi, sampai akhirnya Dandy menendang hingga memukul David di belakang mobil Rubicon.
“Sampai di belakang mobilnya tersangka, kemudian terjadi keributan. Tersangka mengonfirmasi, apakah benar korban telah melakukan perbuatan yang tidak baik kepada [Agnes], [kemudian] terjadi perdebatan,” kata Ade Ary.
“Akhirnya, terjadi peristiwa kekerasan pada anak, dengan cara pelaku menendang kaki korban, sehingga korban terjatuh,” sambungnya.
“Kemudian pelaku memukul korban berkali-kali menggunakan tangan kanan pelaku, saat korban sudah terjatuh, pelaku menendang kepala korban, kemudian menendang perut korban,” jelas Ade Ary.