Ngelmu.co – Pelajar SMK Bina Warga berinisial AS, menjadi korban tewas pembacokan di Simpang Pomad, Jl Raya Jakarta-Bogor, Jumat (10/3/2023), sekitar pukul 09.30 WIB.
Pada Senin (13/3/2023) dini hari, Polresta Bogor Kota, akhirnya berhasil menangkap dua–dari tiga–pembacok.
“Sudah ada yang kita amankan, dua orang sudah kita tangkap,” tutur Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso.
Bismo tidak menyebut peran dua pelaku tersebut, karena mengaku masih fokus mengejar pelaku yang lain.
“Yang jelas, sudah kita tangkap. Kita tunggu perkembangannya, ya. Kita akan kembangkan untuk tangkap ke pelaku berikutnya,” ujarnya.
Sebelumnya, pembacok AS, belum tertangkap. Namun, pihak kepolisian telah mengantongi identitas para pembunuh itu.
“Identitas pelaku sudah kita ketahui,” kata Bismo pada Sabtu (11/3/2023) lalu.
Berdasarkan rekaman CCTV lampu merah, terlihat jelas detik-detik pembacok menyabet leher korban dengan pedang; hingga tewas.
Menggunakan sepeda motor matik, pembacok berboncengan tiga, sembari memegang senjata sejenis pedang.
Pembacokan ini juga terekam dashcam salah satu mobil yang melintas.
Dalam video yang viral, bersama empat temannya, korban terlihat sedang berdiri di median jalan; lampu merah Simpang Pomad.
AS dan keempat temannya yang hendak menyeberang jalan itu tengah menunggu lampu merah menyala, hingga kendaraan berhenti.
Namun, di saat bersamaan, pembacok muncul dari arah Cibinong menuju Kedunghalang, Kota Bogor.
Pembacok yang duduk di tengah, mengayunkan senjata tajam sejenis pedang, dan mengenai korban.
Baca Juga:
Korban dan keempat temannya, diduga tidak mengetahui kedatangan para pembacok; karena posisi mereka membelakangi jalur yang dilalui.
“Saya lihat langsung, tapi karena ada suara seperti petasan, dan juga pas banget lampu hijau, jadi saya lanjut jalan.”
“Yang saya lihat, korban langsung pegang pipi sebelah kiri buat menahan darah yang mengalir keluar,” jelas pemilik video, Williem Sangga.
AS adalah siswa kelas I SMK Bina Warga Kota Bogor asal Kelurahan Cijujung, Sukaraja, Kabupaten Bogor.
Akibat sabetan pedang, AS yang mengalami luka memanjang di pipi hingga leher bagian kanan, tewas dalam perjalanan ke rumah sakit.
Sobur, saksi mata yang juga pengendara ojek pangkalan, mengatakan bahwa saat beraksi, ketiga pelaku menggunakan seragam sekolah.
“Pelaku satu motor, tiga orang, pakai seragam semua, berseragam SMK. Enggak pakai almamater, kayaknya sih pelaku yang ngebacok yang tengah,” kata Sobur.
Ia juga mengaku sempat melihat CCTV di sekitar lokasi yang merekam sosok pembacok.
“Saya sempat lihat CCTV di gereja itu ‘kan. Pelaku bertiga, ada yang pakai topi yang paling belakang,” jelasnya.