Ngelmu.co – Organisasi Kerja sama Islam (OKI), mengecam keras pemimpin kelompok garis keras rasis–Patriotische Europäer gegen die Islamisierung des Abendlandes (Pegida)–Edwin Wagensveld.
Edwin merobek salinan kitab suci Al-Qur’an di depan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Den Haag, Belanda pada Sabtu (23/9/2023).
Selain di depan KBRI, Edwin juga menistakan Al-Qur’an di depan Kedubes Turki dan Pakistan.
Berbagai pihak pun mengecam sekaligus meminta Belanda, bertindak tegas atas penistaan Al-Qur’an yang dapat memicu disharmoni global tersebut.
OKI
Kecaman pertama datang dari OKI yang beranggotakan 56 negara Islam dan mayoritas muslim.
“Sekretariat Jenderal OKI, mengutuk keras tindakan provokatif penodaan kitab suci Al-Qur’an yang dilakukan pada 23 September 2023 di depan kedutaan besar beberapa negara anggota OKI di Den Haag, Belanda.”
Demikian potongan pernyataan OKI yang Ngelmu kutip pada Senin, 25 September 2023.
“OKI juga menyerukan kepada pemerintah Belanda untuk mengambil tindakan yang diperlukan terhadap tindakan provokatif tersebut, yang merupakan tindakan kebencian terhadap agama, yang melanggar hukum internasional, dan untuk mencegah terulangnya tindakan tersebut.”
Turki
Kedua, kecaman dari pemerintah Turki yang terunggah di situs Kemlu Turki:
Kami mengutuk keras serangan keji yang menyasar kitab suci kami, Al-Qur’an, yang terjadi pada 23 September di Den Haag, Belanda, di depan kedutaan besar beberapa negara anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI), termasuk kami.
Kami mengutuk serangan-serangan provokatif yang bertujuan untuk menghina agama kami dan penganutnya, makin menyebar di negara-negara Eropa, dan tindakan kebencian ini ditoleransi serta diperbolehkan dengan kedok kebebasan berekspresi.
Negara-negara di mana serangan itu terjadi, kini harus mengambil tindakan efektif terhadap provokasi tersebut, yang diakui oleh PBB, sebagai tindakan kebencian agama dan pelanggaran hukum internasional.
Kami menyerukan kepada pihak berwenang Belanda, yang telah kami hubungi dalam menghadapi serangan-serangan ini, untuk mengambil tindakan yang diperlukan terhadap pelaku, dan menerapkan langkah-langkah untuk mencegah terulangnya insiden keji ini.
Türkiye dengan tegas akan melanjutkan perjuangannya melawan mentalitas buruk yang didasarkan pada kebencian di semua platform.
Baca juga:
Arab Saudi
Ketiga, kecaman dari pemerintah Arab Saudi yang terunggah di situs Kemlu Arab Saudi:
Kementerian Luar Negeri, menyampaikan kutukan dan kecaman keras Kerajaan Arab Saudi, atas perobekan salinan Al-Qur’an yang dilakukan kelompok ekstremis di depan beberapa kedutaan besar di Den Haag.
Kementerian Luar Negeri, menegaskan, kembali kecaman keras Kerajaan Arab Saudi atas tindakan tercela dan berulang ini, yang tidak dapat dibenarkan dalam keadaan apa pun.
Tindakan-tindakan itu jelas-jelas mendorong kebencian, pengucilan, serta rasisme, dan secara langsung bertentangan dengan upaya internasional untuk memajukan nilai-nilai toleransi, moderasi, dan penolakan terhadap ekstremisme.
Tindakan-tindakan ini melemahkan fondasi penting dari rasa saling menghormati yang diperlukan dalam hubungan antarmasyarakat dan negara.
Qatar
Keempat, kecaman dari pemerintah Qatar yang terunggah di situs resminya:
Negara Qatar, mengecam keras perobekan mushaf Al-Qur’an di depan sejumlah kedutaan besar negara di kota Den Haag, Belanda, mengingat kejadian keji itu merupakan tindakan penghasutan terencana serta provokasi serius yang bertujuan untuk membangkitkan opini publik, dan mengobarkan perasaan umat Islam.
Dalam sebuah pernyataan pada Ahad (24/9/2023), Kementerian Luar Negeri, memperingatkan bahwa membiarkan pelanggaran terhadap Al-Qur’an dengan dalih kebebasan berekspresi, akan memicu kebencian dan kekerasan, serta mengancam hidup berdampingan secara damai.
Kementerian menekankan penolakan penuh Qatar terhadap segala bentuk ujaran kebencian berdasarkan keyakinan, ras, atau agama, dan juga memperingatkan bahwa kampanye kebencian terhadap Islam serta ujaran Islamofobia, telah mengalami peningkatan yang berbahaya dengan seruan sistematis yang terus-menerus untuk berulang kali menargetkan umat Islam di negara tersebut.
Kementerian memperbarui dukungan penuh Qatar terhadap nilai-nilai toleransi dan keinginannya untuk menegakkan prinsip-prinsip perdamaian serta keamanan internasional melalui dialog dan pemahaman.