Ngelmu.co – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menggeledah sejumlah tempat terkait dugaan tindak pidana korupsi (tipikor) di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan).
Penggeledahan berlangsung pekan lalu, dan salah satunya adalah kediaman Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementan yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat.
Berdasarkan sumber CNN Indonesia, penggeledahan rumah Sekjen Kementan itu bersamaan dengan proses giat yang sama di rumah dinas Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.
Rumah dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo berada di Jalan Widya Chandra V, No. 28, Jakarta Selatan.
Sumber bahkan menyebut bahwa KPK, menemukan beberapa barang bukti dari rumah Sekjen Kementan.
Salah satunya adalah rekam atau catatan keuangan dugaan korupsi yang dilakukan oleh Syahrul Yasin Limpo.
“Rumah Sekjen Kementan di Bogor [turut digeledah] pada Kamis, barengan sama di Widya Chandra. [Tim mengamankan] dokumen catatan duit,” tutur sumber tersebut, Ahad (1/10).
Ia juga mengatakan jika catatan uang itu berbeda dengan penerimaan uang yang ditemukan di kediaman Syahrul Yasin Limpo.
Menurut sumber, kedua orang tersebut menerima uang yang jumlahnya tidak jauh berbeda. “Masing-masing menerima. Beda sedikit dengan bos-nya,” ujarnya.
Sebelumnya, tim penyidik KPK, mengamankan uang Rp30 miliar, sejumlah dokumen, hingga 12 senjata api.
Penyidik KPK membawa uang puluhan miliar itu untuk kepentingan proses penyidikan dugaan korupsi di Kementan.
“Total uangnya Rp30 miliar,” kata salah satu sumber, Jumat (29/9/2023) malam.
Sumber juga menyampaikan bahwa dugaannya, uang tersebut berasal dari para kepala dinas pertanian di berbagai pemerintah daerah; untuk promosi dan mutasi jabatan.
Menurutnya, para kepala dinas itu butuh rekomendasi, agar mendapat persetujuan dari gubernur ataupun bupati dan wali kota.
“Sedang didalami dugaan penerimaan uang lain,” kata sumber.
Baca juga:
Pada Jumat (29/9/2023) lalu, KPK juga menggeledah Gedung A Kementan di Jakarta Selatan, selama seharian.
Lalu, Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan, uang yang ditemukan di rumah dinas Syahrul Yasin Limpo, berupa pecahan rupiah dan mata uang asing.
Namun, soal penggeledahan maupun temuan catatan keuangan dari rumah Sekjen Kementan, belum ada konfirmasi dari Ali Fikri maupun Kementan.
Saat rumah dinasnya digeledah KPK, Syahrul Yasin Limpo juga sedang berada di luar negeri untuk menjalankan tugas negara sebagai menteri.
Berdasarkan keterangan resmi Kementan, Syahrul Yasin Limpo mengunjungi rumah kaca hortikultura di Almeria, Spanyol pada Kamis (28/9/2023) waktu setempat.
Syahrul Yasin Limpo ke sana untuk melihat perkebunan rumah kaca modern yang dibangun di atas lahan 5 hektare.