Ngelmu.co – Rumah Sakit (RS) Indonesia di Jalur Gaza, berhenti beroperasi sepenuhnya per Kamis (16/11/2023) waktu setempat.
Selama beberapa pekan–sejak pasukan penjajah Israel, mengagresi Jalur Gaza pada awal Oktober 2023 lalu–wilayah sekitar RS Indonesia, memang kerap dijadikan target serangan.
Atef al-Kahlout selaku Kepala RS Indonesia, menyebut, setidaknya ada 45 pasien yang masih butuh penanganan pembedahan.
Sekarang, para pasien itu masih berada di ruang tunggu.
“Rumah Sakit Indonesia sudah sepenuhnya berhenti melayani dan beroperasi,” kata Kahlout, mengutip Middle East Eye, Jumat (17/11/2023).
“Karena ketidakmampuan klinis kami untuk menampung pasien dari Gaza dan wilayah utara.”
“Kami mengumumkan bahwa rumah sakit ini telah sepenuhnya berhenti beroperasi,” jelas Kahlout.
Baca juga:
Pekan lalu, Israel membabi buta, meluncurkan serangan di sekitar RS Indonesia.
Serangan itu terjadi bersamaan dengan habisnya bahan bakar solar yang dimiliki oleh rumah sakit yang dibangun 100 persen dari donasi rakyat Indonesia ini.
Dalam sebuah video yang diunggah media Palestina, Al Quds Network, seorang reporter televisi yang tengah meliput di depan RS Indonesia, terpaksa menghentikan laporannya sejenak.
Pasalnya, ada hantaman rudal di belakangnya.
Orang-orang di sekitarnya juga langsung berlarian memasuki RS Indonesia untuk mencari perlindungan.
Sudah lebih dari satu bulan, RS Indonesia menjadi tumpuan warga Palestina di tiga kota terdekat yang tidak lagi memiliki aliran listrik, telekomunikasi, dan air.
Semua akibat blokade Israel.
Pasokan bahan bakar dan obat-obatan di RS Indonesia pun makin terbatas.
Sejak pekan lalu, bahan bakar di RS Indonesia, habis. Ini membuat pasokan listrik lumpuh total.
Akibatnya, seluruh operasi bedah di RS Indonesia, tidak bisa dilakukan.
Di saat yang sama, pasukan penjajah Israel juga membombardir area di sekitar rumah sakit lainnya.
Rumah sakit terbesar di Jalur Gaza, yakni RS Shifa (RS Al Naser), dan beberapa rumah sakit lainnya.