Ngelmu.co – Sebagai orang terkaya di dunia–versi majalah Forbes–Elon Musk, menjalani berbagai usaha. Bisnisnya makin menjadi sorotan, setelah Elon menyatakan dukungan terhadap Israel.
Elon bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.
Dalam pertemuan tersebut, CEO Tesla dan SpaceX itu menyatakan dukungannya untuk Israel melawan Hamas di Jalur Gaza.
Mengutip Jerusalem Post, Selasa (28/11/2023), Elon dan Netanyahu, mengenakan rompi antipeluru saat melayat ke Kibbutz.
Lalu, baik Israel ataupun Elon, mengatakan jika pada prinsipnya, kedua belah pihak telah sepakat.
Penggunaan komunikasi Starlink milik perusahaan SpaceX milik Elon, akan digunakan di Jalur Gaza.
Kondisi ini menjadi bukti nyata jika pengusaha kelahiran Pretoria, Afrika Selatan–28 Juni 1971–itu mendukung Israel.
Lantas, apa saja bisnis yang dijalani oleh Elon Musk? Berikut di antaranya:
1. Tesla
Kepopuleran Elon Musk, melonjak setelah ia dikenal sebagai CEO Tesla; sejak 2008.
Meskipun ia bukan pendiri asli perusahaan kendaraan listrik dan energi bersih Amerika, Tesla Inc ini.
Tesla sendiri merupakan perusahaan otomotif nomor satu di dunia, berdasarkan kapitalisasi pasar hampir US$ 1,28 triliun per April 2022.
Dengan investasi sebesar $9,15 juta dalam putaran pendanaan Seri A pada Februari 2004, Elon menjadi pemegang saham mayoritas, dan bergabung dengan dewan direksi Tesla sebagai ketua.
Berdasarkan Forbes, Elon tercatat memiliki 21 persen saham Tesla.
2. SpaceX
Elon mendirikan SpaceX pada Mei 2022. Satu-satunya perusahaan swasta yang mengembalikan pesawat ruang angkasa dari orbit rendah Bumi.
Perusahaan ini juga membawa manusia pulang pergi dari Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Misi Elon membuat SpaceX adalah untuk membuat akses ke luar angkasa lebih cepat dan lebih murah.
Sehingga pada akhirnya, ia bercita-cita untuk menciptakan koloni manusia di Mars.
Di luar itu, SpaceX juga membawahi perusahaan penyedia jasa internet berbasis satelit, Starlink.
Perusahaan inilah yang dikabarkan akan masuk ke RI pada 2024 mendatang.
3. SolarCity
SolarCity merupakan penyedia sistem tenaga surya terbesar kedua di AS pada 2013.
Lyndon dan Peter Rive–sepupu Elon–telah mendirikan SolarCity pada 2006.
Konsep awal dan modal finansial untuk SolarCity itu dibiayai oleh Elon.
Tesla mengakuisisi SolarCity pada 2016 seharga US$ 3,66 miliar.
Lalu, menggabungkannya dengan divisi produk penyimpanan energi baterai untuk menciptakan Tesla Energy.
4. The Boring Company
Elon mendirikan The Boring Company–perusahaan konstruksi AS–pada 2016 untuk membangun terowongan.
Proyek utamanya dirancang untuk sistem transit dalam kota; mengatasi tantangan lalu lintas dan memfasilitasi transportasi.
Elon menganggap proyek Boring Company adalah solusi terbaik untuk masalah lalu lintas.
Perusahaan ini menyelesaikan terowongan di bawah Las Vegas Convention Center pada awal 2021.
Perluasan lebih lanjut dari sistem terowongan ini telah disetujui oleh pejabat setempat.
Perusahaan ini sudah mengumpulkan US$ 951 juta pada April 2022, dan kini bernilai hampir US$ 5,7 miliar.
Baca juga:
- Tesla Lebih Pilih India daripada Indonesia?
- Konyol! Israel Klaim Air Hujan Milik Mereka dan Larang Warga Palestina Menampungnya
5. Neuralink Corporation
Elon juga merupakan salah satu pendiri dan pemilik Neuralink Corporation.
Pada 2022, total investasi Elon di perusahaan ini telah melampaui US$ 511 juta.
Neuralink Corporation adalah sebuah perusahaan neuroteknologi yang mengembangkan mesin otak yang dapat ditanamkan manusia.
Tujuan utama dibuatnya perusahaan ini adalah untuk membuat implan otak yang akan membuat manusia menjadi sangat cerdas.
Lainnya adalah menyembuhkan cedera otak traumatis, dan membiarkan orang lumpuh berjalan lagi.
6. OpenAI
Elon mendirikan OpenAI pada 2015; sebuah perusahaan riset kecerdasan buatan (AI) nirlaba.
Bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan umum buatan.
Meski mengundurkan diri dari dewan pada 2018, Elon terus menjadi pendonor dana utama.
Pada 2019, OpenAI LP menerima investasi US$ 1,4 miliar dari Microsoft.
7. DeepMind Technologies
Elon–dilaporkan–telah banyak berinvestasi di DeepMind Technologies yang kini dimiliki Google.
Tujuannya untuk tetap mendapat informasi tentang seberapa cepat teknologi berkembang.
Perusahaan ini mengeklaim, ingin ‘memecahkan kecerdasan’ dengan menggabungkan teknologi komputer dan ilmu saraf untuk menciptakan ‘kecerdasan umum buatan’.
8. X (Twitter)
X atau yang dahulu bernama Twitter adalah perusahaan Elon Musk yang paling baru.
Sejak awal, terdapat cukup banyak drama dalam proses pembelian Twitter oleh Elon Musk ini.
Setelah Elon mengumumkan akan menangguhkan proses akuisisi, karena masalah akun palsu dan bot, Twitter kukuh ingin menyelesaikannya.
Akhirnya, Elon mengakuisisi Twitter senilai US$ 44 miliar.
Pada 22 Juli 2023, Elon secara resmi mengganti nama media sosial itu menjadi X.
Itulah delapan bisnis milik Elon Musk yang secara pribadi menyatakan dukungannya untuk Israel.
Salah satu dari berbagai respons yang masih terlihat sampai detik ini adalah ‘Boikot X’ yang jadi trending di media sosial itu sendiri.
Netizen Indonesia, menyuarakan pemboikotan terhadap X, karena kecewa dengan sikap Elon Musk yang justru mendukung penjajah, Israel.