Ngelmu.co – Brigade Izzuddin al-Qassam (Hamas), berhasil menghancurkan lebih dari 180 tank milik Israel di Jalur Gaza.
Juru Bicara Brigade al-Qassam, Abu Ubaida langsung yang menyampaikan hal tersebut.
“Secara keseluruhan atau sebagian, para pejuang kami telah menghancurkan lebih dari 180 kendaraan tempur dalam 10 hari terakhir.”
“[Tepatnya] setelah berakhirnya gencatan senjata kemanusiaan,” jelas Abu Ubaida, Ahad (10/12/2023).
“Sekarang, pasukan perlawanan berada dalam jarak dekat dengan musuh.”
“[Tepatnya] di dekat Beit Lahia, Deir al-Balah, Jabalia, Syekh Rawdan, al-Zeitun, Khan Yunis, dan mereka mengalami kerugian besar.”
Menurut Abu Ubaida, “Orang-orang Palestina melakukan penyergapan dan meledakkan ranjau di jalan militer Israel.”
“Melakukan penembak jitu dan senapan mesin ke arah pasukan Israel,” jelasnya.
“Musuh gagal di semua bagian garis depan, dan akan benar-benar dikalahkan, jika tidak menghentikan agresinya,” tegas Abu Ubaidah.
Lebih lanjut ia menegaskan, paksaan tidak akan membuat pihaknya membebaskan seorang pun pasukan penjajah Israel yang mereka tawan pada 7 Oktober 2023.
“Pertukaran tawanan dapat dilanjutkan, hanya dengan syarat-syarat dari Hamas,” tegas Abu Ubaidah.
Baca juga:
Sebelumnya, diberitakan jika 100 tentara Israel, mengalami cedera mata hingga buta akibat terlibat serangan ke Gaza.
Pada Kamis (7/12/2023), Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid, bahkan menyudutkan pemerintahan Benjamin Netanyahu.
Sebab, menurutnya, dana Israel, ludes hingga tidak sanggup membeli pelindung mata untuk para tentara.
Menurut Yair, pemerintahan Israel justru menyumbangkan miliaran shekel [mata uang Israel] atau triliunan rupiah ke kantor-kantor politisi korup.
Pemerintah malah tidak memberi anggaran untuk membeli kacamata pelindung.
“Pemerintah tidak punya uang untuk membeli kacamata pelindung bagi para pejuang,” kata Yair.
“Mereka [pemerintah Israel] terus menggelontorkan yang tidak perlu, miliaran dolar ke kantor-kantor politisi korup.”
Kini, mata 100 pasukan penjajah Israel pun terluka, bahkan dikabarkan mereka sampai mengalami kebutaan.
Para pasukan penjajah Israel itu terkena pecahan peluru dan tembakan.
Ini merupakan kabar teranyar, karena beberapa waktu belakangan, pasukan penjajah Israel mengalami sejumlah penyakit, seperti keracunan makanan.
Puluhan pasukan penjajah Israel pun mengalami diare parah hingga demam tinggi.
