Ngelmu.co – Nurmala Kartini Sjahrir sukses menjabat sebagai anggota dewan komisaris di dua perusahaan Lippo Group.
Adik dari Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ini merangkap jabatan, usai RUPSLB [Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa] PT Lippo Karawaci Tbk.
Sebelum RUPSLB yang berlangsung Rabu (13/10) lalu itu, Kartini, memang sudah lebih dahulu menjabat Komisaris Independen di PT Siloam International Hospitals Tbk.
Rumah sakit yang juga berada di bawah Lippo Group.
“Nama Nurmala Kartini Sjahrir, sudah tak asing lagi bagi Lippo Group.”
“Kartini Sjahrir, telah menjabat sebagai Komisaris Independen di RS Siloam, sejak 2018.”
Demikian kata CEO Lippo Karawaci John Riady, dalam keterangan resmi, setelah RUPSLB.
Baca Juga:
Selain menyetujui pengangkatan Kartini–sebagai komisaris independen–RUPSLB Lippo Karawaci juga menunjuk Gita Irmasari.
Ia menempati kursi direktur Perseroan.
Menurut John, pengangkatan kedua wanita profesional ini adalah wujud sikap Lippo Group. Mendorong kesetaraan gender.
“Kami sedang memulai melakukan perubahan dalam budaya korporasi.”
“Kami juga mau mengubah budaya yang selama ini terkesan maskulin, menjadi inklusif, dengan mempromosikan learning together,” jelas John.
Ia juga menyampaikan, adanya perubahan visi korporat yang sejalan dengan penunjukan Gita dan Kartini.
Gita yang sebelumnya menjabat Head of Project & Developments PT Lippo Karawaci Tbk, merupakan seorang profesional.
Ia dinilai sangat mengerti dengan visi pembangunan yang ramah lingkungan.
Sembilan tahun alumni Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), itu bergabung dengan PT Lippo Karawaci Tbk.
Gita juga pernah mengepalai Divisi Health & Safety Enivronment, PMO and Quality Control Lippo Karawaci.
Profesionalitas Gita, dianggap telah teruji serta diakui. Salah satunya dengan menjadi dewan juri Kompetisi Penataan Kampung Kumuh Lingkup Rukun Warga.
Sementara Kartini–yang menjabat komisaris Perseroan–memiliki latar belakang pendidikan antropologi.
Ia juga merupakan pegiat sosial yang punya perhatian, terhadap isu keadilan sosial pun lingkungan.
Semasa kuliah, Kartini, aktif telah terlibat dalam kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Universitas Indonesia.
Bersama rekan-rekannya–termasuk mendiang aktivis 1966, Soe Hok Gie–berbagai puncak gunung ia daki. Banyak hutan ia tempuh.
Kartini juga pernah menjabat Duta Besar RI untuk Argentina.
Ia pun pernah menjadi penasihat senior tentang perubahan iklim di Kemenko Marves.
Belum lagi menduduki kursi Wali Amanat Universitas Sumatera Utara (USU).
Kini, namanya menempati bangku komisaris di dua perusahaan Lippo Group.