Ngelmu.co – Setelah dipindah dari RS Permata Hijau, Setya Novanto masih menjalani perawatan di RSCM Kencana, Salemba, Jakarta Pusat, hingga hari ini (19/11). Pada masa perawatannya, Setya Novanto, tersangka kasus korupsi EKTP itu mendapat sejumlah kiriman karangan bunga, baik dari rekanan maupun pihak lain.
Salah satu yang karangan bunga yang menjadi pusat perhatian adalah karangan bunga yang bertuliskan #SaveMrBakpao. Hal itu dikarenakan kata-kata bapkao viral setelah pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi yang mengaitkan bakpao dengan kondisi kesehatan Setya Novanto.
Pengirim dari karangan bunga yang menyita perhatian tersebut adalah Sam Aliano. Sam merupakan Ketua DPP Pengusaha Muda Indonesia.
Sam pun membenarkan bahwa dirinya merupakan pihak yang mengirim karangan bunga. Pengiriman bunga tersebut adalah untuk yang kedua kalinya. Pengiriman karangan bunga pertama dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab, sehingga Sam memutuskan untuk mengirimkan karangan bunga lagi.
“Itu saya yang kirim. Karena kemarin saya kirim ucapan lewat karangan bunga, tapi dirusak. Jadi, saya kirim ulang,” ujar Sam saat dikonfirmasi, Minggu (19/11).
Sam menjelaskan terkait dengan karangan bunganya yang bertuliskan pesan khusus, memuat tulisan “Aku cantik, jangan rusak aku lagi”. Maksud dari penulisan tersebut adalah tentang harapan Sam agar bunga tersebut tidak dirusak oleh pihak tak bertanggung jawab seperti sebelumnya.
Selain itu, terdapat tulisan tagar #SaveMrBakpao dalam ucapan yang ditujukan kepada kuasa hukum Novanto, Friedrich Yunadi.
“Itu sindiran kepada pengacara Setnov, Friedrich Yunadi,” timpal Sam.
Menurutnya, pernyataan Fredrich Yunadi terkait benjol sebesar bakpao di kepala Setya Novanto tidak masuk akal dan berlebihan.
“Jelas kita tidak lihat ada sesuatu bakpao di kepala papa Novanto. Itu ngga masuk akal. Membayangkan saja ngga bisa, kecuali kita jadi gila,” tutur Ketua Umum DPP Pengusaha Muda Indonesia itu.
Menariknya, karangan bunga kali ini pun berbentuk bulat seperti bakpao. Bahkan, tepat di bagian tengahnya terdapat sebuah bakpao yang diberi lakban yang merupakan representasi dari papa bakpao, Fredrich Yunadi.
“Ini representasi papa bakpao,” papar Sam.
Sam menduga, istilah bakpao tersebut jadi alasan untuk mengaitkan kondisi Setya Novanto yang berpotensi mengalami lupa ingatan sehingga bisa dijadikan alasan untuk lari dari kasus yang tengah membelitnya saat ini.
“Nanti lama-lama Mr Bakpao yang kena salah. Saya curiga jangan-jangan cerita bakpao di kepala Novanto jadi alasan lupa ingatan ‘Aku siapa? Aku di mana?’ Jangan sampai jadi gitu. Berawal dari sesuatu yang ngga masuk akal oleh Papa Novanto, lama-lama kita yang sehat jadi gila,” pungkas Sam.