Ngelmu.co – Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golongan Karya (Golkar), Akbar Tandjung menyatakan jika Partai Nasional Demokrat (Nasdem) memiliki niat jahat kepada partainya. Pernyataan ini ia sampaikan saat menghadiri silaturahmi Ketua Umum Partai Golkar bersama kader Partai se-Provinsi Banten, Jumat (15/3).
“Apalagi partai yang punya niat enggak baik, niat jahat pada partai kita, partai apa yang punya niat jahat dengan partai kita? Itu Nasdem,” kata Akbar Tanjung.
[read more]
Melansir Merdeka, Tempo, dan RMOL, Akbar menilai jika partai besutan Surya Paloh itu memiliki niat tidak baik terhadap Golkar.
“Nasdem itu punya niat jahat ke partai kita, maka itu, kita harus memperhatikan betul mana partai yang tidak sejalan dengan misi yang kita perjuangkan, yang punya kepentingan-kepentingan subjektif,” tandasnya.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
PDIP Serang Balik PSI, Pertanyakan Dana Kampanyenya Dari Mana
[/su_box]
Akbar juga beranggapan, jika niatan jahat Nasdem tersebut bukan dalam hal kompetisi politik. Meskipun ia mengaku, partainya siap dalam berkompetisi untuk merebut hati pemilih dalam Pemilu 2019 kali ini, ia mengimbau agar Golkar tetap waspada.
“Kalau kaitan kompetisi sih oke-oke saja, kalau kompetisi tentu kita harus siap. Tapi kalau orang punya indikasi jahat, ya tentu saja harus kita waspadai,” tegasnya.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Setelah PDIP, Nasdem juga Serang PSI: Jangan Jadi Pahlawan Kesiangan
[/su_box]
Namun, saat ditanya apa niat jahat yang dimaksud berada di luar kompetisi Pemilu, Akbar masih memilih untuk merahasiakannya.
“Pokoknya ada. Itu kami (Golkar) rasakan. Kita siap saja, waspadai,” jawabnya.
Sebab menurut Akbar, ia tidak perlu menyebutkan indikasi jahatnya seperti apa. Akbar hanya ingin menyampaikan jika ada suatu ‘kejahatan’ yang dirasakannya.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Sesama Partai Pendukung Jokowi-Ma’ruf Saling Serang, Perahu Koalisi Oleng?
[/su_box]
“Saya tidak dalam posisi memerintahkan ke kader, hanya saya rasa ada niat-niat yang tidak baik, ini tidak ada hubungannya dengan pemerintah, kalau di pemerintah semuanya kita satu,” jelasnya.
Akbar yang dianggap sukses mempertahankan eksistensi Golkar di awal-awal era Reformasi pun mengatakan, kejahatan itu ia rasakan bukan hanya pada satu wilayah.
“Enggak usah disebut-sebut-lah ya. Tapi ya perasaan itu ada, kita rasakan. Beberapa indikasi yang kita rasakan, di beberapa tempat, itu saja, ada indikasi itu. Jadi ya kesimpulannya begitu, ada niat jahat,” pungkasnya.
[/read]