Ngelmu.co – Kegagalan pencalonan pasangan Deddy Mizwar (Demiz)-Ahmad Syaikhu di Pilkada Jawa Barat oleh koalisi PAN-PKS-Demokrat masih menyisakan sejumlah pertanyaan. Baru-baru ini, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW), mencuit soal adanya “kontrak politik” antara Demiz dengan Demokrat terkait Pilpres 2019 mendatang.
Dalam akun Twitternya, HNW mengatakan informasi soal kontrak politik itu ia peroleh dari dua pihak yang sangat dipercaya oleh Demiz. Bisa dikatakan bahwa informasi tersebut dapat dipertanggungjawabkan.
HNW juga mengunggah dokumen “pakta integritas” antara Demiz dan Demokrat. Di sana tertera empat poin, salah satunya adalah “siap menggerakkan mesin partai untuk memenangkan presiden/wakil presiden yang diusung oleh partai Demokrat tahun 2019.”
Unggahan HNW tersebut pada akhirnya menjadi Twitwar antara HNW dengan Demiz. Keduanya saling berbalas cuitan sejak pukul 11.50 WIB siang tentang pakta integritas. Twit berbalas HNW dengan Demiz berakhir pada Senin (1/1) malam, pukul 21.00 WIB.
Twit berbalas itu berawal saat HNW mengunggah isi pakta integritas antara Demiz dan Partai Demokrat. Pada pakta integritas antara Demiz dengan Partai Demokrat tersebut, menekan terutama pada poin ketiga memang disebutkan jelas bahwa Deddy Mizwar akan menggerakkan mesin partai untuk memenangkan capres dan cawapres yang diusung Partai Demokrat pada 2019 mendatang.
Kemudian keduanya saling berbalas twit. Demiz menganggap bahwa tidak ada yang salah dengan keputusannya untuk mendukung capres dan cawapres pilihan partainya. Sementara HNW, mengatakan ia juga menghormati pilihan politik Demiz, begitu juga sebaliknya.
“Sekali lagi, kami hormati pilihan politik Bang Demiz. Sebagaimana kami juga berterimakasih, Bang Demiz pun hormati pilihan politik kami di PKS,” balas Hidayat Nur Wahid.
Beberapa jam kemudian, kira-kira pada pukul 19.55 WIB, Demiz kembali membalas twit HNW. Demiz menyatakan bahwa twit- twit yang sebelumnya ia tulis itu tak ada manfaatnya. Demiz justru menganggap, adanya mispersepsi antara dia dan HNW diakibatkan kedekatan antarkeduanya.
“Barangkali yth. ustdz @hnurwahid krn hub kita cukup dekat jd menganggap saya sebagai kader PKS, alhamdulillah… sehingga ketika saya masuk PD, terjadi mispersepsi hehe. Semua masalah memang biasanya hanyalah masalah komunikasi saja :),” tulis Demiz dalam akun twitternya.
Lalu, Deddy pun meminta maaf kepada warganet karena sudah membuat gaduh dan merepotkan HNW.
“Saya sudahi perdebatan ini, mari kita awali hari pertama di tahun 2018 ini dengan membuka lembaran baru yang lebih baik, yang lebih menekankan silaturahmi antar kita semua,” tulis Wakil Gubernur Jawa Barat itu.
Bahkan, untuk meredakan konflik yang terjadi antara ia dan HNW, Demiz menawarkan HNW untuk duduk bersama sambil ngopi.
“Dengan yth. ustadz @hnurwahid insyallah silaturahmi kami baik, barangkali hanya perlu ngopi bareng kembali hehe. Sebab katanya, bersama secangkir kopi hangat itu, kasih sayang antar manusia bisa terjalin,” twit Demiz.
HNW pun tak mau ketinggalan. Ia juga mengajak Demiz untuk mau bertandang ke rumahnya, untuk ngopi bersama.
“Assalamualaikum Bang@Deddy_Mizwar_.Sesudah seharian memulai komunikasi di medsos, smoga Allah slalu karuniakan ridha&inayahNya. Kapan nih berkenan ngopi tahlil di rumah kami? Kemaren Imam Masjid alAqsha, syaikh Ali Umar alAbbasiy, mencicipi&memuji kopi tahlil kami. Hanupis Bang,” tutur HNW.
Untuk menutup twit berbalas antara dia dan Demiz, HNW pun mengatakan, jangan sampai momen Pilkada menjadi merusak silaturahmi antara keduanya.
“Alhamdulillah,dan sama2 Bang @Deddy_Mizwar_ .Sesudah wiridkn doa harian Nabi Muhammad (SAW), kopi tahlil diminum nambah semangat. Indah Jawabarat dg Ukhuwah, PemiluKada jangan jadi “PEMbuat pILU hingga KeDAerah2”. Hapunten&Hanupis Bang dan Netizen semuanya,” tutup HNW.