Ngelmu.co – Memutuskan untuk turun gunung mengawal sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) yang berlangsung di Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Jumat (14/6), Mantan Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abdullah Hehamahua tak berjarak dengan kelompok massa. Sebagian besar dari mereka mengenakan rompi berwarna kuning.
Namun, Hehamahua menjelaskan, massa yang mengenakan rompi kuning bukan merupakan mahasiswa, melainkan Alumni dari Universitas Indonesia yang juga tergabung dalam GNPF dan PA 212. Baginya, penampakan ini menjadi penanda mereka yang masih menyandang gelar mahasiswa justru ‘tertidur’.
“Tujuan kita memberi support kepada MK, agar mereka betul-betul independen, jujur, dan berani dalam menjalankan tugas sesuai tupoksi, tanpa takut terhadap intervenai,” tuturnya, seperti dilansir dari RMOL.
“Alumni UI yang rompi kuning itu, karena mahasiswanya sudah tidur, maka ini emak-emaknya, datok-datoknya, dan kakek-kakeknya yang turun,” imbuhnya.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Hehamahua ke MK
[/su_box]
Selain memberikan dukungan kepada MK, mereka mengaku hadir untuk memberikan pelajaran penting kepada generasi muda, agar bisa lebih peduli kepada kondisi bangsanya sendiri.
“Saya dalam usia 71 tahun, ingin mengakhiri hidup saya dengan ikut andil,” pungkas Hehamahua.