Lebih lanjut, Tretan, membeberkan awal kekeliruan Coki terungkap karena kecurigaannya.
“Curiga sama gerak-gerik, sering ngilang,” tuturnya. “Jadi, selain anti sosial, [Coki] introvert, dan sering enggak balas WhatsApp.”
“Alasannya enggak jelas saja, gitu. Pada saat Coki begitu, saya mulai curiga,” akuan Tretan.
Akhirnya, ia pun menyampaikan kecurigaannya kepada Patrick.
“Ya, ini keresahanku saja. Aku bilang, ‘Bang, ini Coki suka ilang-ilang’, dan kadang [Coki] punya agenda sendiri, ngotot banget.”
Tretan menceritakan, “Kita pernah syuting sampai berantem, karena [Coki] bilang, ‘Gue mau syuting di tempat lain’, dan itu bohong.”
Sampai di satu titik, Tretan dan Patrick, akhirnya mengetahui bahwa Coki, benar pemakai sabu.
“Jadi, ada satu kejadian, waktu itu di tempat umum, kita ada acara dan minum,” kata Patrick.
“Coki minum terlalu banyak, dan mabuk. Ia cerita banyak ke kita, nangis-nangis,” imbuhnya.
“Di acara besar, dan ia ‘spill’, ia bilang ada masalah keluarga, ia minta dipeluk Tretan juga,” sambungnya lagi.
“Sampai akhirnya kita ke Pendeta Yerry, kita enggak mau konfrontasi langsung,” jelas Patrick.
“Kita sering event, dan kita set up ia sekamar sama Pendeta Yerry,” bebernya. “Ia bilang di situ, [Coki] ‘make’,” timpal Pendeta Yerry Pattinasarany.
Ada tiga faktor yang membuat Coki, lanjutnya, menjadi pengguna narkoba, antara lain:
- Adiksi terhadap sabu;
- Fisik akibat pemakaian narkoba; dan
- Psikis.
“Ya, secara psikologis, ia bermasalah. Kelihatan dari tingkah lakunya yang berbeda, emosinya yang enggak stabil.”
“Masalahnya terlalu kompleks,” jelas pendeta Yerry.
Baca Juga:
- Sebelum Tertangkap, Coki Cetak Sederet Kontroversi
- Soal Coki, Ustaz Hilmi: Ia Sering Kali Hina dan Jadikan Islam Bahan Lawakan
- Sebelum Tertangkap, Coki Cetak Sederet Kontroversi
Pada Rabu (1/9) malam, kepolisian menangkap komika Coki Pardede, dan menetapkannya sebagai tersangka, dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
Coki mengajukan permohonan rehabilitasi, dan dikabulkan setelah mendapat rekomendasi dari BNN.
Kasat Narkoba Polres Metro Tangerang Kota AKBP Pratomo Widodo, mengatakan, pihaknya melakukan asesmen terhadap Coki, Sabtu (4/9) sore.
Atas rekomendasi itu, Coki, dipindahkan ke pusat rehabilitasi RSKO Cibubur, Sabtu (4/9) malam.