Ngelmu.co – Bukan cuma saya, Anda, atau sebagian dari kita, tetapi kita semua, harus All Eyes on Rafah! Titik. Enggak ada tawar-menawar!
Pasalnya, ini puncak dari segala kekejaman Israel, Ges! Kenapa kita sebut puncak?
Rafah itu sudah jadi tempat pengungsian terakhir warga Gaza, Palestina.
Dengan arahan pejabat-pejabat keji seperti Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Israel terus menyerang warga sipil Palestina.
Jumlahnya bukan cuma satu dua, tapi sekitar 1,4 juta manusia!
Israel menyerang berbagai wilayah di Jalur Gaza, tanpa henti, karena mereka memang enggak punya hati nurani.
Akhirnya, mau enggak mau, warga Palestina, mencari tempat pengungsian atau tempat perlindungan.
Mereka mengungsi ke Gaza, Deir al Balah, Khan Younis, sampai ke tempat terakhir, yaitu Kota Rafah.
Kota yang seharusnya jadi tempat paling aman, tetapi faktanya? Israel tetap menghabisi warga Palestina di sana.
Mereka mengarahkan rudal, bom, dan lain sebagainya ke para pengungsi di sana.
Pasukan penjajah Israel juga menyerang kamp-kamp pengungsi ini di malam hari.
Saat warga Palestina hendak istirahat di tenda mereka.
Biadabnya lagi, korban terbunuh akibat serangan Israel ini mayoritas anak-anak dan juga perempuan.
Teranyar, seorang ayah mengangkat jenazah anaknya yang terbunuh akibat serangan pasukan penjajah Israel.
Jenazah sang anak yang sudah tanpa kepala!
Bukan cuma satu, begitu banyak jenazah anak-anak tidak berdosa di sana yang hancur.
Mereka terbunuh akibat serangan darat pun udara yang dilakukan oleh pasukan penjajah Israel.
Netanyahu bilang, serangan yang terjadi di Rafah merupakan sebuah kesalahan.
Percaya? Jelas saja enggak, karena memang enggak masuk akal!
Ini bukan kesalahan, melainkan kesengajaan. Pasukan penjajah Israel, sengaja menyerang Rafah.
Di satu sisi, kita bersyukur, karena makin banyak masyarakat dunia yang bersuara membela Palestina.
Bahkan, negara-negara Barat juga mulai melek, dan menyuarakan kekejaman Israel.
Di sisi lain, sayangnya, masih banyak juga artis, influencer, ataupun konten kreator–termasuk di Indonesia–yang diam alias enggak menyuarakan kebengisan ini!
Ada juga yang menyuarakan pembelaan mereka terhadap Palestina, tetapi mereka masih mempromosikan, bahkan cuek menggunakan ataupun mengonsumsi produk-produk yang terafiliasi Israel.
Sedih, miris, marah!
Namun, ada yang lebih penting dari sedih, miris, dan marah.
Apa? Terus bersuara!
Kita bisa mengalahkan mereka yang membela kebiadaban Israel dengan terus bersuara.
Menyuarakan fakta, apa yang sebenarnya terjadi di Gaza, Rafah, Palestina.
Mengungkap fakta, apa-apa saja yang sudah dan masih terus dilakukan oleh pecundang Israel!
Jangan berhenti bersuara, ya, Ges!
Please, All Eyes on Rafah!
Baca juga: