Ngelmu.co – Para pengguna media sosial–khususnya Instagram dan Twitter–melayangkan kritik keras ke arah Alshad Ahmad.
Awalnya, Alshad membagikan kabar kematian anak harimaunya yang bernama Cenora.
“Enggak menyangka Cenora, pergi secepat ini. Kita semua berduka mendalam…” demikian kutipan tulis Alshad pada takarir unggahannya, Senin (24/7/2023).
Unggahan itu pun langsung memanen beragam komentar dari sesama pengguna Instagram, salah satunya rapper Indonesia, Muhammad Syaifullah (Tuan TigaBelas).
Sebagai informasi, Tuan TigaBelas merupakan sosok yang peduli terhadap harimau Sumatra.
Ia juga tidak jarang menjadikan harimau atau hewan-hewan lainnya sebagai inspirasi dalam bermusik.
Menurut Tuan TigaBelas, di balik kegagahan dan kekuatan harimau Sumatra, terdapat kondisi yang memprihatinkan.
Beberapa lagunya seperti Last Rour, Faith, dan Buta juga bercerita tentang perlindungan serta penyelamatan harimau Sumatra.
Melalui lagu-lagunya, Tuan TigaBelas mengajak generasi muda untuk meningkatkan kepekaan dan membantu melindungi harimau di Indonesia.
Menurutnya, cara terbaik untuk memastikan kelangsungan hidup harimau adalah dengan melindungi habitat aslinya; hutan.
Baca juga:
Saat Alshad membagikan kabar kematian Cenora, Tuan TigaBelas pun bertanya.
“Jikalau boleh bertanya, dari awal mulai memelihara harimau, sudah berapa ekor yang mati di bawah pengawasan, Bro Alshad?”
Sepupu Raffi Ahmad itu pun menjawab, “Tujuh, semua hasil breeding sendiri dari satu indukan.”
Jawaban itulah yang justru membakar amarah netizen, hingga sebagian besarnya menyarankan Alshad untuk mengembalikan harimau peliharaannya ke habitat.
“Buka mata Alshad, sekelas kementerian pun mereka tahu di mana hewan itu hidup.”
“Semoga kematian hewan macan kecil itu semakin membuka mata, bahwa suka enggak suka, memang habitat hewan, termasuk harimau, itu hidupnya di tempat seperti ini.”
Demikian pernyataan akun @windisayaphati sembari memperlihatkan video pelepasan harimau Sumatra di Taman Nasional Kerinci.
“Bumi telah mengalami lima kali peristiwa kepunahan massal. Banyak ahli telah memperingatkan.”
“Bahwa kepunahan massal keenam sudah bisa terjadi, sebagai akibat dari aktivitas manusia sejak zaman eksplorasi.”
“Beberapa ilmuwan bahkan menyatakan, bahwa hampir 40 persen spesies yang saat ini berada di planet kita, dapat punah pada awal tahun 2050,” jelas akun @Heraloebss.
“Kalau si Alshad mau melestarikan, suruh dia beli lahan, terus dijadiin hutan alam [walaupun buatan],” sahut akun @popiforestian.
“Atau lawan perusahaan-perusahaan yang konversi lahan hutan untuk peruntukan lain.”
“Satwa liar itu habitatnya di hutan, bukan kandang yang dibuat seleb smedsos yang monetise it,” sambung @popiforestian, menyentil.
Akun @revasseriess juga mengkritik Alshad, “Breeding kucing cuma boleh satu kali dalam setahun, empat kali seumur hidup.”
“Ini [si Alshad] empat kali dalam dua tahun, dan tujuh anak harimaunya mati,” ungkapnya lagi.
Walaupun ada juga yang membela Alshad, seperti akun @bntng_khdpn. Ia bilang, “Dari tadi gue baca komen netizen pada sok tahu semua…”
“Sedangkan Alshad sudah punya izin yang prosesnya cukup lama, punya keeper, bahkan ada dokter hewan juga.”
“Itu sudah cukup jelas, alasan kenapa Alshad punya hewan-hewan di rumahnya, dan masalah harimau mati, jelas bukan Alshad yang bunuh,” bela @bntng_khdpn.
Pendapat kalian, bagaimana?