Ngelmu.co – Ada beberapa amalan hari Jumat yang sangat dianjurkan untuk kita kerjakan. Mengapa demikian? Karena hari Jumat memiliki keistimewaan, seperti diriwayatkan Al-Imam al-Syafi’i dan al-Imam Ahmad dari Sa’ad bin ‘Ubadah dalam sebuah hadits.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, “Sebaik-baik hari yang pada hari itu matahari terbit adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan. Pada hari itu ia dimasukkan ke surga, dan pada hari itu ia dikeluarkan dari surga dan tidak akan terjadi hari kiamat kecuali pada hari Jumat,” (HR. Muslim dan Tirmidzi).
Dan berikut amalan hari Jumat yang dianjurkan:
Membersihkan Diri
Salman Al Farisi berkata, Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang mandi pada hari Jum’at, bersuci sesuai kemampuan, merapikan rambutnya, mengoleskan parfum, lalu berangkat ke masjid, dan masuk masjid tanpa melangkahi di antara dua orang untuk dilewatinya, kemudian sholat sesuai tuntunan dan diam tatkala imam berkhutbah, niscaya diampuni dosa-dosanya di antara dua Jum’at,” (HR. Bukhari).
Karena itu, sesuai sunnah Rasul, kita harus membersihkan diri dengan mandi sunnah, sebelum melaksanakan sholat Jumat (bagi yang laki-laki).
Memakai minyak wangi, membersihkan kuku, dan memotong rambut pun menjadi amalan baik, sebelum melaksanakan ibadah sholat Jumat.
Amalan Hari Jumat: Membaca Surat Al-Kahfi
Membaca surat Al-Kahfi bisa dilakukan pada awal hari Jumat, yaitu pada Kamis malam, tepatnya setelah masuk waktu maghrib.
Diriwayatkan dalam sebuah hadits dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Barang siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, maka Allah akan menyinarinya dengan cahaya di antara dua Jumat,” (HR Hakim dalam Al-Mustadrok).
Membaca Surat Yasin
Selain Surat Al Kahfi, umat Muslim juga dianjurkan membaca Surat Yasin pada hari Jumat. Keutamaan membaca Surat Yasin ditegaskan dalam sebuah hadits.
“Barang siapa membaca surat Yasin dan al-Shaffat di malam Jumat, Allah mengabulkan permintaannya,” (HR Abu Daud dari al-Habr).
Perbanyak Dzikir dan Sholawat
Umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak dzikir dan sholawat di hari Jumat, sebagai bekal di akhirat. Rasulullah Sallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda:
“Maka perbanyaklah (sholawat) kepadaku pada hari (Jumat) ini, sesungguhnya sholawat kalian akan ditampakkan kepadaku,” (H.R Abu Daud no.1047 hadis shahih).
Para sahabat berkata, “Bagaimana ditunjukkan kepadamu sedangkan engkau telah menjadi tanah?”
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi,” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, An Nasa-i).
Memperbanyak Doa
Di hari Jumat, kita juga disunnahkan untuk memperbanyak doa. Anjuran ini sesuai hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut hari Jumat kemudian berkata:
“Di hari Jumat itu terdapat satu waktu yang jika seseorang Muslim melakukan sholat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan,” Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu itu,” (HR. Bukhari dan Muslim).
Sedikit waktu yang dimaksud dalam hadits di atas adalah detik terakhir pada hari Jumat. Tepatnya ketika menjelang maghrib, saat matahari akan terbenam di hari Jumat.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Ustadz Felix Siauw: Amal yang Tertukar
[/su_box]
Amalan Hari Jumat: Memakai Pakaian Terbaik
Anjuran ini terkait erat dengan perintah sholat Jumat. Ketika sholat, Muslim menghadapkan dirinya pada Allah. Maka sudah sepantasnya, ia tampil dengan pakaian terbaiknya.
Rasulullah bersabda, “Wajib bagi kalian membeli dua buah pakaian untuk sholat Jumat, kecuali pakaian untuk bekerja,” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah, dinilai shahih oleh Al Albani).
Menyegerakan Diri Berangkat ke Masjid
Bersegera ke masjid merupakan salah satu sunnah yang bisa kita lakukan di hari Jumat. Anas bin Malik berkata, “Kami berpagi-pagi menuju sholat Jumat dan tidur siang setelah sholat Jumat,” (HR. Bukhari).
Ada pula sebuah larangan yang disampaikan Rasulullah SAW dalam sebuah hadits hasan yang diriwayatkan Abu Dawud dan Tirmidzi dari Sahl bin Mu’adz bin Anas.
Ia mengatakan, bahwa Rasulullah SAW melarang Al Habwah (duduk sambil memegang lutut) ketika sedang mendengarkan khatib berkhutbah.
Maka, menghindarkan diri dari perilaku yang dilarang itu pun, bisa menjadi sebuah amal ibadah.
Amalan Hari Jumat: Sholat Sunnah Sebelum Khatib Naik Mimbar
Dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Barang siapa yang mandi kemudian datang untuk sholat Jumat, lalu ia sholat semampunya dan dia diam mendengarkan khutbah hingga selesai, kemudian sholat bersama imam, maka akan diampuni dosanya mulai Jumat tersebut sampai Jumat berikutnya ditambah tiga hari,” (HR. Muslim).
Selain memperbanyak sholat sunnah ketika khatib belum naik ke atas mimbar, hadits di atas juga menunjukkan bahwa berbicara saat khatib sedang berkutbah itu dilarang.
Maka, jamaah yang melaksanakan sholat Jumat, wajib untuk mendengarkan khatib.
Melaksanakan Sholat Sunnah Setelah Sholat Jumat
Sama seperti sholat wajib lainnya, ada juga sholat sunnah yang mengiringi sholat Jumat. Sholat sunnah setelah sholat Jumat dilakukan dua rakaat atau empat rakaat. Rasulullah SAW bersabda,
“Apabila kalian telah selesai mengerjakan sholat Jumat, maka sholatlah 4 rakaat,”
Amr menambahkan dalam riwayatnya dari jalan Ibnu Idris, bahwa Suhail berkata,
“Apabila engkau tergesa-gesa karena sesuatu, maka sholatlah 2 rakaat di masjid, dan 2 rakaat apabila engkau pulang,” (HR. Muslim, Tirmidzi).
Bersedekah
Perbanyaklah bersedekah sebagai amalan hari Jumat. Sedekah bisa berupa uang, makanan, atau lainnya. Jangan takut uang menjadi habis jika bersedekah.
Karena Allah akan melipatgandakan pahala sedekah. Bahkan Allah akan menambah rezeki, jika kita bersedekah.
Rasulullah bersabda, “Dan di hari Jumat pahala bersedekah dilipatgandakan,” (Imam al-Syafi’i, al-Umm, juz 1, hal. 239).