Saya suka nonton berbagai stand up comedy dunia. Trevor Noah, Hasan Minhaj, Ricky Gervais, Mo Amer, Kevin Hart, Omid Djalili dll. Banyak, liat aja di yutub atau netflix.
Mereka bisa lucu dan satir tanpa harus menghina agama, bahkan Ricky Gervais yang paling sadis ngomongnya alias ofensif dan terang-terangan mengaku nggak percaya Tuhan pun nggak mau menghina agama. Paling yang mereka sindir adalah karakter manusianya.
Komedi mereka malah mengajak orang untuk mikir dan menertawakan diri sendiri. Mereka berani mengangkat berbagai isu krusial seperti politik, lingkungan hidup, masalah sosial dll dalam humor mereka. Justru seringkali mereka jadikan komedi mereka sebagai corong suara orang-orang yang mendapat perlakuan diskriminatif.
Saya paham betul bagaimana para komedian itu harus mengetes sejauh mana mereka bisa melucu dengan berbagai isu sensitif.
Karena jadi komedian itu memang perlu kecerdasan. Kalau nggak cukup cerdas pasti jatuhnya slapstick doang. Mengandalkan lelucon receh.
Saran saya untuk komedian Indonesia.
Belajar deh gimana caranya lucu dengan cerdas.
Untuk seorang komedian hal yang paling menyakitkan adalah jika penonton tidak menganggapnya lucu lagi. Maka jangan kita tertawa pada lelucon2 receh mereka.
So Andre Taulany: your time is up. You are not funny.
Dian Soekanto