Ngelmu.co – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, turut mengomentari langkah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang menunda gelaran balap mobil Formula E di ibu kota. Ia menduga, keputusan itu diambil, karena adanya kekhawatiran kegiatan tersebut akan gagal.
Penilaian itu ia sampaikan saat ditemui di Gedung Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (11/3).
“Karena melihat situasi, jangan-jangan itu tidak sukses ‘kan? Karena kecenderungan di banyak dunia menghendaki, agar menghindarkan perkumpulan-perkumpulan orang terlalu banyak, seperti tontonan dan sebagainya,” kata Mahfud, seperti dilansir CNN.
Jika Pemprov DKI tetap memaksakan untuk menggelar Formula E, pada Juni mendatang, lanjut Mahfud, ditakutkan tak akan ada penonton yang datang.
Pasalnya, banyak warga yang khawatir akibat wabah virus Corona (COVID-19), masih belum ditemukan penawarnya hingga detik ini.
“Itu mungkin, kalau enggak banyak orang yang nonton ‘kan rugi juga, lalu ditunda, barangkali,” duga Mahfud.
Namun, ia mengatakan, tak tahu pasti alasan Anies menunda Formula E di Jakarta.
Sebab menurutnya, yang mengumumkan akan menggelar kegiatan tersebut sejak awal adalah Anies, begitupun dengan penundaannya.
“Yang tahu alasan penundaan itu tentu Pak Anies, karena memang Pak Anies yang punya program itu,” tutur Mahfud.
“Program Formula itu, dia yang mengumumkan dulu, bahwa akan ada itu, lalu dia juga yang kalau harus ditunda, dia juga menunda,” sambungnya.
Ketika disampaikan alasan penundaan Formula E karena Anies mengutamakan keselamatan warga, Mahfud, justru menilai Jakarta saat ini masih aman.
“Pak Anies lah itu yang berhak menjawab alasannya, saya merasa Jakarta aman saja,” kata Mahfud.
“Menurut saya sih keamanan dan situasi Jakarta itu biasa-biasa saja, enggak ada kepanikan yang luar biasa,” pungkasnya.
Baca Juga: Utamakan Keselamatan Warga, Anies Tunda Formula E karena Corona
Sebelumnya, Anies telah resmi menunda gelaran Formula E, yang sebelumnya akan digelar pada 6 Juni 2020 mendatang.
Keputusan itu terkait dengan wabah virus Corona (COVID-19), sebagaimana tertuang dalam surat bertanda tangan Anies, kepada Organizing Committee (OC) Jakarta E-Prix.
“Mencermati perkembangan COVID-19 di berbagai belahan dunia, khususnya di Jakarta, maka penyelenggaraan Formula E yang semula dijadwalkan pada bulan Juni 2020, agar ditunda pelaksanaannya,” demikian isi surat tersebut.
Tetapi Anies menyatakan, commitment fee Formula E tak hangus, meskipun gelaran balapan mobil listrik itu ditunda.
“Untuk kerugian tidak ada. [Commitment fee] tidak [hangus],” tuturnya, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (11/3).
Anies mengaku, keselamatan warga lebih utama daripada memikirkan faktor keuntungan ekonomi.
“Kita enggak ingin mengorbankan keselamatan warga demi pencapaian perekonomian,” kata Anies.
“Memang ekonominya besar, tapi bila punya risiko, maka kita tunda,” sambungnya.
Anies juga memastikan, pihak Formula E di Eropa yang telah menyetujui penundaan tersebut, akan mengumumkan secara serentak kepada publik.
“Dan alhamdulillah, pihak Formula E menyetujui itu, sehingga hari ini, kami di Jakarta, dan mereka di Eropa, sama-sama mengumumkan bahwa formula E bulan Juni tidak dilaksanakan,” tutup Anies.