Ngelmu.co – Masih soal wanita pemaki ibunda politikus PDIP, Arteria Dahlan. Ia adalah Anggiat Pasaribu alias Rindu.
Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menyebut, wanita yang ribut-ribut dengan Arteria adalah istri Brigjen TNI Zamroni.
Bukan Istri Brigjen Zamroni
Namun, ternyata Rindu bukan istri Brigjen Zamroni. Hal ini terungkap setelah pihak keluarga–yang juga pengacara Rindu–Clanse Pakpahan, bicara.
“Anggiat ini langsung ngobrol juga dengan Pak Prasetio. Jadi bukan ngomong ini istrinya, bukan. Ini adiknya, gitu ‘kan.”
Demikian kata Clanse, mengutip Detik, Rabu, 24 November 2021.
Ia juga menekankan, bahwa Rindu adalah adik sepupu Brigjen Zamroni, sementara sang suami adalah Lettu Bayu [yang saat kejadian juga ada di lokasi].
“[Brigjen Zamroni] Abang sepupunya [Rindu], ‘kan mereka itu… ‘kan ada suaminya di situ.”
“Jadi di saat itu ada tentara tiga orang, suaminya Anggiat, dan brigjen ini abangnya.”
“Kebetulan, begitu mereka turun pesawat, suaminya ini lebih muda, dia langsung keluar buru-buru ngambil mobil.”
“Jadi Anggiat dengan abangnya [Brigjen Zamroni] itulah yang menunggu bagasi,” jelas Clanse.
Baca Juga:
Elite PPP, Hasan Husaeri Lubis, juga bertemu langsung dengan Rindu dan sepupunya, Anggraini, di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (23/11/2021) sore.
“Brigjen Muhammad Zamroni ini abang sepupunya, bukan suaminya Mbak Rindu. Abang sepupunya, sementara suaminya itu Lettu Bayu,” kata Hasan yang juga menyampaikan penuturan Rindu.
“Saya pun enggak tahulah, Bang, kenapa mulut saya begitu. Saya enggak pernah lakukan itu,” ujar Hasan menirukan pernyataan Rindu.
Sakit Gigi dan Kebelet Pipis
Clanse kembali memaparkan awal mula terjadinya cekcok antara Rindu dengan Arteria dan sang ibu di Bandara Soekarno-Hatta.
Menurutnya, Rindu yang sedang sakit gigi, tengah buru-buru karena kebelet buang air kecil.
“Jadi, kebetulan kemarin waktu kejadian, saya telepon, ‘Kamu di mana, Dek?’, saya ingin bicara ini.”
“Tapi lama-lama enggak dijawab, tahu-tahu di-WhatsApp, ‘Aduh maaf, Bang, kumat gigiku’, katanya.”
“Nah, rupanya dia bukan di Jakarta, pada saat kumat gigi itu lagi mau pulang dari Bali ke Jakarta, sama suaminya dan abangnya,” kata Clanse.
Di saat kejadian, Rindu memang bersama Zamroni dan Bayu. “Jadi, ya, di pesawat rupanya mereka itu… karena dia [Rindu] mau kebelet pipis.”
“Ibunya Arteria itu mungkin karena sudah sepuh, dari lorong pesawat itu mereka sudah mulai desak-desakan,” ujar Clanse.
“Jadi yang namanya sakit gigi kumat, terus mau nahan pipis, terbayang tuh seorang perempuan kayak apa itu, ya, deritanya, itulah awalnya.”
“Iya, gitu [Rindu terhalang ibunda Arteria], sama itulah, semua karena tasnya itu ‘kan.”
“Orang tua Arteria Dahlan itu bawa tas juga ‘kan, jadi yang namanya manula gitu ‘kan,” lanjut Clanse.
Tak lama berselang, Clanse mengetahui bahwa permasalahan Rindu dan Arteria, viral di media sosial.
Ia pun menghubungi Rindu lagi, dan memberi tahu kesalahannya, sekaligus meminta yang bersangkutan untuk minta maaf.
“Setelah saya tahu begitu, viral, dia langsung datang ke saya, saya bilang, ‘Aduh, dek, kamu ini enggak boleh ini’.”
“‘Sudahlah, kamu diperhadapkan di mata publik, antara orang tua dan yang muda, coba dibaca saja judulnya, wanita muda bentak orang tua’.”
“‘itu sudah lain ceritanya, sudah buru-buru minta maaf deh’, gitu. Kita carilah jalur supaya bisa bersalam-salaman ‘kan,” papar Clanse.
Ada Kemungkinan Damai
Dari sisi Arteria, ia mengaku ada peluang menerima permintaan maaf wanita yang memaki sang ibu.
Namun, ia ingin melihat iktikad baik Rindu, terlebih dahulu.
Sebab, niat minta maaf sebelumnya disampaikan oleh Ketua DPRD DKI Pras.
Pras bilang bahwa informasi yang ia terima adalah suami wanita tersebut adalah Brigjen Zamroni.
“Pak Prasetio itu sahabat saya, dari saya sama dia belum jadi apa-apa, itu teman main saya.”
“Saya pastinya hormati teman. Kalau saya sama teman ‘kan baik, teman minta tolong, saya bantu.”
“Tapi ‘kan Pak Pras tidak tahu kejadiannya. Tas ibu saya ditendang, ibu saya dilaporkan, kami dimaki-maki,” kata Arteria, Selasa (23/11/2021) sore.
“Nah, masa iya sih saya maafin? Sedangkan dia buat laporan polisi ke saya.”
“Jadi ‘kan kasarnya dia ngancem saya dong?,” lanjut Arteria. “Jadi, saya minta Pak Pras perlihatkan iktikad baik mereka dulu.”
“Kalau sudah perlihatkan, habis itu misalnya, ya, cabut saja laporannya, kemudian dia ngomong saya sudah cabut laporan, dan TV ‘kan banyak nih.”
“Bilang, saya minta maaf, saya merasa menyesal, saya ingin bertemu Pak Arteria dan keluarga, ya, insya Allah kita temuin,” tutur Arteria.
Ia juga mengaku menghormati permohonan Pras, untuk menempuh jalur damai.
“Sudah-lah, LP-nya sudah dia cabut, dia minta maaf nih ke publik.”
“Dia ngomong, ‘Saya minta maaf, saya salah, saya enggak ada maksud begini-begini’, [maka] saya akan pertimbangkan permohonan Pras,” kata Arteria.
“Tapi kalau ini ‘kan saya diancem, ‘Lu maafin gua enggak, kalau enggak, ibu lu gue perkarain’, gitu ‘kan?,” pungkasnya.