Melalui media sosial, khususnya Twitter, mereka menanggapi persoalan ini.
Menjadi salah satu akun yang membagikan video terkait, @PSD_313, mengkritik.
“Di saat rakyat sedang menderita, wakil rakyatnya enggak punya empati!”
Berbeda lagi dengan respons dari @Jay_Herlansyah, yang justru mengetwit, “Pemadam tolong semprot pake blambir.”
Namun, @hardjo_bourne, berkomentar, “Bersiap-siap alih profesi sebagai pemandu karaoke kalau gak terpilih lagi.”
Sedangkan di mata @abahnanisa, “Cocok dengan lagunya, kagak punya logika ame otak.”
Pengguna Twitter @cokhibuan, justru menyindir. “Gue duluin ya. ‘Saya meminta maaf atas kekhilafan dan perbuatan saya. Terutama karena viral. Kepada masyarakat Indonesia, mohon dibukakan pintu maaf, karena saya juga manusia yang punya kesalahan, pas pula viral. Sekian’.”
Pemilik akun @elhadeyete, pun nampak kecewa. “Rakyatnya kesulitan cari makan saat PPKM, oknum wakilnya bersenang-senang saat PPKM, di ruangan nyaman. Dengan kata kunci ‘tetap sesuai prokes’.”
“Sudahlah, gue bilang juga apa. Pengusaha sama rakyat kompak, gak usah bayar pajak,” kata @djrestu89.
“Biar orang-orang gak waras itu ikut ngerasain gimana rasanya gak terima gaji juga!” lanjutnya.
“Rakyat ketar-ketir mikirin hari, bisa makan apa enggak, lah mereka malah nyanyi,” sentilnya lagi.
Sementara @satrianaga, berkicau, “Kursi DPRD Solo, mayoritas dikuasai pedeipeh. Silakan direnungi sendiri… seperti apa kelakuan mereka.”
Meskipun ada juga yang mencoba berbaik sangka. “Jangan suka berburuk sangka,” tutur @AhlulQohwah.
“Mereka sedang bekerja, mewakili rakyat yang tidak bisa karaoke di masa pandemi,” katanya.
“Makasih bapak ibu, sudah wakilin rakyat yang lagi kangen juga pengin ngapa-ngapain,” sahut @irwanugrahaaa.
“Pokoknya sekarang sudah diwakilin semua sama wakil rakyat,” ledeknya di akhir.