Ngelmu.co JAKARTA – Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Anies Baswedan dijadwalkan menghadiri reuni 212 yang akan diselenggarakan di kawasan Monas pada 2 Desember 2018 mendatang.
Mantan Mendikbud ini mengaku meski bukan alumni aksi 212, ia akan tetap datang.”Meskipun saya bukan alumni, tapi saya datang ke sana,” kata Anies di Balai Kota Jakarta, Senin (26/11).
Anies mengatakan, sebagai gubernur DKI dirinya selalu datang tiap ada acara diselenggarakan di Monas.
“Begitu banyak kegiatan diselenggarakan di Monas dan gubernur hadir dalam kegiatan-kegiatan di Monas, teman-teman bisa cek selama 6 bulan 1 tahun terakhir ini berbagai macam acara diselenggarakan di Monas gubernur datang, jadi bukan sesuatu yang luar biasa gubernur datang di situ. Sesuatu yang biasa-biasa saja,” ucapnya.
Saat ini, sejumlah persiapan terus digelar jelang agenda reuni aksi 212 pada Ahad (2/12/2018) mendatang di Jakarta oleh Persaudaraan Alumni (PA) 212. Gubernur DKI Jakarta pun sudah mengizinkan Monas untuk agenda tersebut.
Jubir PA 212 Novel Bamukmin mengatakan pihaknya akan mengibarkan 1 juta bendera tauhid dalam acara reuni tersebut.”Tahun ini akan kita kibarkan 1 juta bendera tauhid warna-warni. Ini bentuk keberagaman kita,” kata Novel di Hotel Whiz, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (16/11/2018).
Dia menegaskan agenda reuni tersebut akan rutin digelar setiap tahun siapa pun presiden yang memimpin.”Acara ini akan berlangsung setiap tahun siapa pun pemerintahnya kita akan gelar. Ini silahturahmi akbar antara ulama, tokoh aktivis yang peduli agama dan berjuang untuk agama, tahun ini umat Islam sempat tersudut. Itu tujuan kami,” sambungnya.
Novel pun kemudian menjelaskan asal mula Aksi 212 itu dilaksanakan pada 2016. Dia menyebut aksi itu digelar semata hanya untuk menuntut keadilan dari kasus penistaan agama yang dilakukan oleh mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan melawan kelompok pendukung penista agama.”Gerakan ini menjadi wadah untuk mengontrol negara dan di era Jokowi ini sangat parah dan penista agama didukung sampai jungkir balik. Kita wajib kritisi itu, kita lawan,” tambahnya.
Diapun berharap kepolisian tak menghalangi geralan reuni 212 yang bakal digelar pada 2 Desember 2018. Sebab, reuni 212 dinilai sebatas ajang silaturahmi antarapara ulama, tokoh, dan aktivis yang mengedepankan dakwah dan istighosah dengan damai.
Menurut Novel, unjuk massa yang akan digelar di Monumen Nasional tersebut tak memiliki niat lain sebagaimana dituduhkan. “Kami hanya ingin setiap tahun berjalan dengan sukses, damai, dan menjadi silaturahmi akbar nasional,” kata Novel.
Jika kepolisian melakukannya, Novel malah menilai hal itu menjadi daya tarik dan tantangan bagi kelompok 212. Nantinya, massa 212 akan jalan kaki dari berbagai daerah sebagaimana pada 2016. “Kalau menarik perhatian akan lebih banyak, akan lebih merepotkan,” ujar Novel yang mengaku sudah melayangkan surat pemberitahuan kepada polisi.
Dia mengatakan reuni 212 akan dihadiri 3 – 4 juta orang. Dalam acara tersebut bakal dikibarkan satu juta bendera bertuliskan tauhid dengan beragam warna. Kelompoknya mempertimbangkan untuk mengundang pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Hal serupa tak akan dilakukan terhadap kandidat lainnya, Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengimbau agar Reuni 212 tak perlu digelar. Jika tetap dilakukan, Setyo meminta massa aksi berlaku tertib dengan tidak berbuat onar, gaduh, dan merusak fasilitas publik.
Sementara, Gubernur DKI Anies Baswedan menilai tak masalah lokasi itu dipakai untuk acara, namun izin keramaian tetap dari kepolisian.”Kalau izin keramaian itu dari kepolisian. Ya, secara prinsip kita menyetujui, tapi untuk kegiatan keramaian bukan kita (Pemprov DKI). Untuk keramaian di kepolisian, tentang tempatnya memang bisa digunakan,” kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (19/11/2018).
Anies mengatakan tak ada larangan untuk menggunakan Monas. Tapi izin keramaian, menurut Anies, merupakan domain dari polisi.”Tidak ada larangan (menggunakan Monas),” sebutnya.
Sebelumnya, Ketua Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Slamet Ma’arif mengatakan reuni Aksi 212 sedang dipersiapkan. Slamet menjabarkan Aksi 212 bulan depan tidak jauh berbeda dengan aksi pada 2016. Dia mengatakan sudah ada beberapa peserta aksi yang menyewa gerbong kereta sampai memesan tiket pesawat.
“Tidak beda jauh dengan 212 tahun 2016 dari berbagai provinsi sudah siap. Sudah ada yang sewa beberapa gerbong kereta. Sudah beli tiket pesawat, insyaallah kita silaturahim lagi, kita akan tausiah, zikir, sekaligus memperingati Maulid Nabi di hari Ahad, bulan Desember tanggal 2,” kata Slamet di Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta Pusat, Jumat (9/11/2018) lalu.