Ngelmu.co – Pada hari Minggu lansir World Bulletin, Senin (27/11/2017), pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi dinobatkan sebagai Tokoh Islamophobia Internasional Tahun 2017 (the 2017 International Islamophobe of the Year).
Kekejaman yang terjadi terhadap minoritas etnis Muslim Rohingya sangat mengerikan sehingga Aung San Suu Kyi berhasil mengungguli tokoh calon Islamophobia internasional lain, yaitu: Presiden AS Donald Trump, pemimpin partai Front kanan Perancis, Marie Le Pen dan pemimpin Partai Kebebasan Belanda dari kelompok kanan, Geert Wildres.
Berdasarkan data dari Dewan Rohingya di Eropa, antara 2.000 hingga 3.000 Muslim terbunuh di negara bagian Rakhine di Myanmar dalam tiga hari dan lebih dari 617.000 Muslim Muslim Rohingya dipaksa melarikan diri untuk berlindung di negara tetangga Bangladesh.
Penghargaan Islamophobia atas Aung San Suu Kyi ini diberikan oleh Komisi Hak Asasi Manusia Islam. Penghargaan Islamophobia tahunan diadakan oleh Komisi Hak Asasi Manusia Islam yang berbasis di London dengan mengundang perwakilan dari banyak LSM dan Muslim dari seluruh dunia. Komisi Hak Asasi Manusia Islam adalah organisasi penelitian, advokasi dan advokasi independen, nirlaba, yang didirikan pada tahun 1997.
Selain penghargaan Islamophobia atas Aung San Suu Kyi, Tommy Robinson, mantan pemimpin Liga Pertahanan Inggris fasis (EDL), yang terkenal dengan pandangan anti-Islamnya ditetapkan dalam kategori “Tokoh Islamophobia Britania Raya” tahun ini.
Kandidat lainnya dalam kategori ini adalah presenter TV dan kolumnis Katie Hopkins, mantan pemimpin Partai Kemerdekaan Inggris yang populis (UKIP) Nigel Farage, pendiri partai sayap kanan For Britain Party, Anne Marie Waters, dan Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson. Fox News juga menerima penghargaan ironis dalam kategori “media”.