Ngelmu.co – Guru besar psikologi di Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud, Riyadh, Arab Saudi, yakni Dr Shalih bin Ibrahim Ash-Shani, menyatakan jika hafalan Al-Qur’an seseorang, berbanding lurus dengan tingkat kesehatannya. Hal ini ia sampaikan setelah meneliti 340 responden.
Dilansir baitulmaqdis.com, ia melakukan penelitian dengan melibatkan dua kelompok responden.
Di mana 170 di antaranya merupakan mahasiswa dari Universitas Raja Abdul Aziz, Jeddah, dan 170 orang lainnya adalah mahasiswa Al-Imam Asy-Syathibi.
Berdasarkan penelitian itu, Dr Shalih, menyampaikan jika kesehatan psikologis seseorang, bergantung pada keselarasan tiga faktor utama psikis individu:
- Agama,
- Spiritual,
- Sosiologis dan jasmani.
Lebih lanjut untuk mengukurnya, Dr Shalih, menggunakan parameter kesehatan psikis Sulaiman Duwairiat, yang terdiri dari 60 unit.
Kemudian, penelitian ini menemukan adanya korelasi positif antara peningkatan kadar hafalan dengan tingkat kesehatan psikis.
Di mana para mahasiswa yang unggul dalam menghafal Al-Qur’an, memiliki tingkat kesehatan psikis, dengan perbedaan sangat jelas.
Terdapat lebih dari 70 kajian, baik Islam pun asing, yang seluruhnya menegaskan urgensi agama dalam meningkatkan kesehatan psikis seseorang, kematangan, serta ketenangan.
Selaras dengan berbagai penelitian di Arab Saudi, hasilnya menegaskan jika kitab suci Al-Qur’an, memiliki peran terkait meningkatkan keterampilan dasar.
Termasuk siswa yang masih duduk di sekolah dasar pun mendapat pengaruh positif, dari hafalan Al-Qur’an miliknya.
Begitupun dengan para mahasiswa yang ingin mencapai IP tinggi.
Kajian itu pun menjelaskan tentang hubungan antara keberagamaan dengan berbagai bentuknya.
Terutama menghafal Al-Qur’an, dan pengaruh-pengaruhnya terhadap kesehatan psikis tiap individu, hingga kepribadiannya.
Perbandingan terlihat jelas pada mereka yang tak disiplin dengan ajaran-ajaran agama, atau tidak menghafal Al-Qur’an.
Disampaikan, setiap orang yang menghafal Al-Qur’an, juga mendengarkan murottal secara kontinu, pasti merasakan perubahan yang besar dalam hidupnya.
Hafalan Al-Qur’an, juga berpengaruh pada kesehatan fisik seseorang.
Intinya, berdasarkan pengalaman serta penilitian, dipastikan bahwa hafalan Al-Qur’an, dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh seseorang, hingga membantunya terlindungi dari berbagai penyakit.
Lebih lengkapnya, berikut manfaat hafalan Al-Qur’an, dari berbagai sumber:
- Pikiran jernih;
- Meningkatkan kekuatan memori;
- Ketenangan dan stabilitas psikologis;
- Bahagia;
- Terbebas dari takut, sedih, dan cemas;
- Mampu berbicara di depan publik;
- Mampu membangun hubungan sosial yang lebih baik, dan mendapat kepercayaan dari orang lain;
- Terbebas dari penyakit takut;
- Dapat meningkatkan IQ; serta
- Memiliki kekuatan dan ketenangan psikilogis.
Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
“Sebenarnya, Al-Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami, kecuali orang-orang yang zalim,” (QS. Al-‘Ankabut: 49).
Baca Juga: Harvard Law School, “Al-Qur’an Ungkapan Terbaik Keadilan”
Semua yang telah dijabarkan barulah soal manfaat keduniaan. Namun, ketahuilah jika ada manfaat-manfaat yang jauh lebih besar di akhirat.
Al-Qur’an merupakan mukjizat terbesar Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, yang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan umat Muslim.
Bukan hanya sebagai pedoman hidup, tetapi juga perantara yang memberikan banyak keberkahan dalam kehidupan.
Salah satunya sebagaimana yang dibahas di atas, menjadikan tubuh kita sehat, dengan menghafal Al-Qur’an.
Wallahu a’lam.