Ngelmu.co – Anggota TGUPP [Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan] DKI Jakarta, Tatak Ujiyati, membagikan beda efektivitas sumur resapan di Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, di mata BuzzeRp dan warga.
Melalui akun Twitter pribadinya, @tatakujiyati, ia bilang, “Ada pihak-pihak yang lagi rajin ambil foto atau video genangan nih.”
“Lalu, di-publish dengan narasi, bahwa sumur resapan tidak efektif mengatasi genangan,” sambungnya.
“Untungnya, ada warga setempat yang [menyampaikan] testimoni, bahwa genangan tidak separah dulu, sebelum ada sumur resapan,” imbuhnya lagi.
Tatak pun bertanya kepada warganet, “Percaya siapa? Verzi BuzzeRp atau versi warga?”
Ia menyertakan hasil tangkapan layar dari dua cuitan–antara BuzzeRp dan warga setempat–saat menyampaikan pertanyaan tersebut.
Ada pihak2 yg lagi rajin ambil foto/video genangan nih. Lalu dipublish dg narasi bhw sumur resapan tak efektif atasi genangan. Untungnya ada warga setempat yg testimoni, bhw genangan tak separah dulu sblm ada SR.
Kalo kamu percaya siapa?
Verzi buzzerp Versi Warga pic.twitter.com/N7C8IQDd1C
— tatak ujiyati (@tatakujiyati) December 7, 2021
Warganet lainnya pun menjawab, “75 persen warga Jakarta, tahu gubernurnya kerja serius,” kata @AndiSinulingga.
“Dan mereka puas dengan kerja-kerja Anies, menata kota Jakarta. Itu fakta,” sambungnya.
Pemilik akun @baor23, juga bilang, “Warga lah, kalau buzzer ‘kan berdasarkan ‘nasi bungkus’,” sentilnya.
Begitu juga dengan @yaali71. Ia menilai, “Akal sehat akan bilang, wargalah yang lebih paham dan jujur.”
Pengguna Twitter @HeruKurniantoTj, pun mengaku, “Saya percaya versi warga, bukan versi buzzer perusak bangsa.”
Efektivitas Sumur Resapan
Awalnya, Tatak membagikan video berdurasi 59 detik, terkait efektivitas sumur resapan.
“Hujan turun, sumur resapan efektif bekerja. Sudah satu jam, tidak ada limpasan air. Lokasi: Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.”
“Kalau ngikutin apa kata BuzzeRp mah, rusak,” sambung Tatak.
“Tanpa sumur resapan, jalanan tetap tergenang, permukaan tanah turun, kekeringan di musim kemarau. Mau?,” sentilnya.
Di saat itulah, akun Twitter–yang Tatak sebut BuzzeRp–@BuluKetekHarum, membalas cuitan tadi dengan melampirkan video genangan air di jalan.
Alhamdulillah, sekarang tinggal semata kaki, dulu biasanya sedengkul.
🙏 https://t.co/sqjfH8qezT— Agus Pratono (@aguspratono) December 8, 2021
Lalu, pemilik akun @prsbbndgloser, yang mengaku warga setempat, membalas @BuluKetekHarum, “Maaf, ya, Mas, daerah situ kalau enggak ada sumur resapan, biasanya banjirnya dalam.”
“Dan enggak kering itu, apalagi hujan di Jakarta, sekarang sering dari pagi sampai pagi lagi, sudah jelas pasti banjir banget di daerah situ,” lanjutnya.
“Sudah mending itu enggak sedalam banjir biasanya. Saya orang situ,” tegasnya.
Maaf ya mas daerah situ biasanya klo ga ada sumur resapan biasanya banjir nya dalam, dan ga kering itu apalagi hujan di Jakarta sekarang sering dari pagi sampe pagi lagi, udah jelas pasti banjir banget di daerah situ, udah mending itu ga sedalam banjir biasanya. Saya orang situ
— BP20 #⃢ˈ⃢ˈ⃢ˈ⃢ˈ⃢ˈ⃢ˈ⃢ˈ⃢ˈ⃢ˈ⃢ˈ⃢ˈ⃢ˈ⃢ˈ⃢ˈ⃢ˈ⃢ˈ⃢ˈ⃢ (@prsbbndgloser) December 7, 2021
Baca Juga:
Tatak pun berterima kasih kepada @prsbbndgloser. “Terima kasih, Mas, sudah sharing fakta sebenarnya. Salam hormat.”
Tatak juga menyampaikan, “Kalau menemui fasilitas umum atau layanan publik yang rusak atau tidak berjalan baik, tinggal lapor saja ke @DKIJakarta.”
“Jakarta zaman Pak Anies Baswedan, punya 14 kanal pengaduan yang memudahkan. Terbaru ada aplikasi JAKI @JSCLab. Tinggal klik, laporan, akan segera direspons,” pungkasnya.