Ngelmu.co – Kepada 400 responden, lembaga Media Survei Nasional (Median), bertanya, “Jika pemilihan gubernur dilakukan saat ini, siapakah yang akan Anda pilih menjadi Gubernur DKI Jakarta?”
‘Jika Pilgub DKI Digelar saat Ini’
Hasilnya, Anies Baswedan yang saat ini menduduki kursi orang nomor satu di Ibu Kota, menempati posisi pertama [40,5 persen].
Sementara elektabilitas Anies, berada di angka 42,5 persen [juga di posisi pertama].
Pertanyaan berikutnya, “Hingga saat ini, apakah Anda sangat puas, puas, tidak puas, atau sangat tidak puas dengan kinerja Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta?”
Lebih dari 50 persen responden, menyatakan puas dengan kinerja Anies sebagai gubernur.
- 52,5 persen, puas;
- 32,5 persen, tidak puas; dan
- 15 persen, tidak tahu atau tidak menjawab.
Survei itu pun langsung mendapat respons dari berbagai pihak. Termasuk para partai politik.
Dua di antaranya adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
PKS
Awalnya, Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, mengatakan, “Mas Anies mesti bekerja keras, karena periode kedua jauh lebih sulit,” demikian mengutip Detik, Selasa (16/2).
Ia juga mengakui, jika Tri Rismaharini–yang ada di posisi kedua dalam survei tersebut–punya kelebihan, yakni pekerja keras.
“Bagus, makin banyak calon berkualitas. Bu Risma punya track record di Surabaya,” kata Mardani.
“Bu Risma punya kelebihan pekerja keras,” imbuhnya.
Namun, sejauh ini, Mardani masih merasa jika Anies, tidak akan mudah tersaingi.
“Saya tetap yakin, Mas Anies dicintai warga Jakarta,” tuturnya.
Keunggulan Anies
Politikus PKS lainnya, yakni Bukhori Yusuf juga ikut berkomentar.
Ia mengimbau Anies, fokus menjalankan tugas sebagai Gubernur DKI.
Sebab, menurutnya, jika Anies fokus bekerja, masyarakat akan semakin percaya pada caranya memimpin.
“Pak Anies harus tetap fokus menjalankan tugas sebagai gubernur,” kata Bukhori.
“Karena masyarakat Jakarta itu cerdas, dan tidak akan mudah terpengaruh dengan berbagai provokasi,” sambungnya.
“Yang penting fokus kerja agar rakyat semakin percaya dan nyaman dengan kepemimpinannya,” lanjutnya lagi.
“Mas Anies punya keunggulan mengenal DKI, dan membuat suasana teduh dan nyaman di DKI,” jelas Bukhori.
Sementara bicara pencalonan, ia mengatakan, PKS akan mencari yang terbaik untuk warga.
Pemerintah Pusat Tak Perlu Takut
Ketua DPW PKS DKI, Khoirudin, mengatakan, “Hasil survei Median terkait elektabilitas Pak Anies pada angka 42,5 persen.”
“Tanggapan PKS DKI, menggambarkan bahwa seharusnya pemerintah pusat tidak perlu ketakutan dengan sosok Pak Anies.”
Baca Juga: Jika Pilkada DKI Digelar Sekarang, Siapa Sosok Gubernur yang Masyarakat Inginkan?
Khoirudin juga meminta, agar Pilkada DKI, tetap berlangsung pada 2022, bukan 2024.
“Untuk itu, hak masyarakat dalam memilih pemimpinnya, harus diberikan jalan seluas-luasnya,” ujarnya.
“Tidak perlu dihambat dengan tidak adanya revisi UU Pemilu,” lanjut Khoirudin.
“Pilkada di DKI harus dilaksanakan, karena waktu dua tahun yang dijabat Plt, terlalu lama masyarakat dipimpin oleh orang yang tidak dipilihnya,” imbuhnya lagi.
“Penguasa tidak perlu takut dengan Pak Anies, karena elektabilitasnya hanya 42,5 persen,” jelas Khoirudin.
Kinerja Gubernur Sangat Baik
Anggota Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Abdul Aziz, mengatakan kinerja gubernur saat ini sangat baik.
“Kinerja gubernur saat ini sangat baik. Ini terlihat kasat mata di lapangan, dan dibenarkan dengan penghargaan-penghargaan internasional kelas dunia yang dianugerahkan pada beliau.”
“Saya kira, gubernur kita ini sangat ideal untuk bisa menjadi pemimpin bangsa ke depan,” klaim Aziz.
PDIP
Sementara PDIP DKI, menilai survei itu adalah perhitungan ilmiah yang tak mewakili warga Jakarta.
“Kalau survei, kita… kalau survei ‘kan ilmiah, kita enggak bisa mengomentari hasil survei.”
“Karena bagaimanapun, survei ini ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah juga.”
Demikian kata Ketua Fraksi PDIP DKI Jakarta, Gembong Warsono, Senin (15/2).
“Bagi kami dengan responden 400, belum bisa mewakili suara Jakarta.”
“Kalau bicara responden sekitar 400-an, belum juga itu bisa mewakili suara rakyat Jakarta secara utuh.”
“Dari sampling dan metodologi, bagaimana kita tidak tahu, karena kalau bicara survei yang menentukan metodologi dari survei itu sendiri.”
Tak Ada yang Istimewa dari Anies
Bagi Gembong, tidak ada juga yang istimewa dari hasil survei tersebut–demikian mengutip CNN.
Menurutnya, program kerja Anies selama memimpin Jakarta, tidak ada yang spektakuler.
“Jadi, kalau soal Pak Anies, sekarang berdasarkan hasil survei itu penilaian, katakanlah sekitar 50 sekian persen warga Jakarta, puas, ya, bagi kami, ya, itu baik-baik saja.”
“Enggak ada yang istimewa. Kenapa Jakarta tidak istimewa? Karena kami merasakan belum ada program yang spektakuler, yang disuguhkan kepada warga Jakarta.”
Gembong juga memaparkan alasan dirinya menilai program Anies tidak ada yang spektakuler.
Ia, menyinggung penanganan banjir hingga janji kampanye soal rumah DP 0 persen, hingga program OK OCE.
“Saya mau nanya, program spektakuler apa yang sudah disuguhkan kepada warga Jakarta? ‘Kan belum nampak.”
“Misalkan contoh penanganan banjir, mana spektakuler? ‘Kan enggak ada juga.”
“Misalnya DP 0 rupiah, gebrakannya mana? Sampai hari ini enggak kunjung ada hasil yang spektakuler juga sebagai yang dijanjikan ketika kampanye kemarin.”
“Kemudian OK OCE, mana? Juga tidak, belum menampakkan wirausahawan baru, sebagaimana yang dijanjikan ketika kampanye kemarin.”
Belum Ada Kerja Hebat dari Anies
Itu sebabnya, PDIP menilai belum ada kerja hebat Anies untuk DKI.
Meski demikian, Gembong, mengaku tetap menghargai kinerja harian Anies di Jakarta.
“Jadi, contoh tiga hal itu bisa menggambarkan, bahwa kami dari Fraksi PDI-Perjuangan, belum bisa melihat kinerja Anies yang luar biasa hebat di Jakarta ini.”
“Kecuali yang bersifat rutinitas, yang rutinitas saya kira sudah oke, yang bersifat rutin.”
“Tetapi gebrakan-gebrakan yang luar biasa, belum bisa dihadirkan di Jakarta ini, selama beliau memimpin Jakarta ini.”
Soal Penghargaan
Sedangkan soal berbagai penghargaan, baik nasional pun internasional yang Anies dapat, Gembong berkata:
“Penghargaan yang diterima bukan dari keringat yang dia ukir selama memimpin Jakarta.”
“Misalkan contoh, penghargaan bidang transportasi, apa itu 100 persen kinerja Pak Anies? ‘Kan tidak juga.”
“Karena ini kinerja yang berkesinambungan,” pungkas Gembong.
Survei 31 Januari-3 Februari
Survei ini berlangsung pada 31 Januari-3 Februari 2021, dengan populasi survei, warga DKI yang memiliki hak pilih.
Adapun target sampel 400 responden–dipilih dengan teknik multistage random sampling, dengan margin of error survei ini +/- 4,9 persen [tingkat kepercayaan 95 persen].