Ngelmu.co – Ketua Fraksi PDIP DPR RI Utut Adianto, membela Puan Maharani, yang mengabaikan interupsi dari legislator.
Ia menghampiri salah satu anggota DPR RI–Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahmi Alaydroes–yang menyeletuk.
“Bagaimana mau jadi capres, hak konstitusi kita enggak dikasih,” tuturnya.
Mendengar itu, Utut pun menghampiri meja Fahmi. Tak lama kemudian, tampak terjadi perdebatan.
Pernyataan Utut, tidak terdengar jelas, tetapi ia terlihat menunjuk Fahmi.
Peristiwa terjadi saat Rapat Paripurna DPR RI ke-9 tahun sidang 2021-2022, yang mengagendakan pengesahan Andika Perkasa sebagai Panglima TNI.
Menurut Utut, seharusnya anggota paham bahwa agenda Sidang Paripurna tersebut tunggal.
“Yang mimpin sidang itu berhak… interupsi diterima atau tidak,” tuturnya, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (8/11).
“Tadi ‘kan di awal sudah dibilang, agendanya tunggal, yaitu masalah laporan Komisi I mengenai Panglima TNI, ‘kan sudah,” imbuhnya.
“‘Kan interupsi bisa di tempat lain, supaya kesakralannya bisa terjaga,” sambung Utut, mengutip CNN Indonesia.
Baca Juga:
- Bela Puan yang Abaikan Interupsi, Ketua F-PDIP Hampiri Legislator PKS
- Puan Bilang DPR Akan Terus Dengar Aspirasi Rakyat, Warganet: Mik-nya ‘kan Dimatiin?
Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani, mengabaikan interupsi Fahmi, sesaat setelah paripurna DPR, menyetujui Andika Perkasa menjadi Panglima TNI.
“Pimpinan, interupsi pimpinan,” tutur Fahmi.
Namun, Puan yang telah mengetuk palu, tetap melanjutkan kalimat penutup sidang hingga tuntas, tanpa memberi kesempatan Fahmi untuk berbicara.
Sementara Utut yang setelah perdebatan kembali bicara kepada media, mengaku, “Ya, itu PKS. Saya enggak tahu siapa orangnya.”
