Umat Islam di Aceh dan Batam menggelar aksi damai mendukung Ustadz Abdl Somad (UAS). Mereka menyatakan siap membela UAS terkait dilaporkannya ulama kondang tersebut ke polisi atas persoalan isi ceramahnya mengenai salib.
Di Banda Aceh, aksi ini berlangsung usai salat Jumat di halaman Masjid Raya Baiturrahman, Jumat (23/8/2019). Menurut Juru Bicara Aksi Damai Gerakan Ummat Bela Ulama, Abu Syuja, pelaporan terhadap UAS merupakan tindakan yang keliru.
“Kalau hari ini penyelenggara tidak independen terhadap kebenaran, kita rakyat Aceh siap hari ini untuk menuntut penyelenggara yang ada di Aceh untuk mengambil sikap, terhadap pembelaan dia pada ulama yang dia yakini (betul) berdasarkan agamanya,” ujarnya dikutip dari Suara Islam.
Sementara itu Zubir, dari Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA), Zubir menegaskan mereka siap berada pada satu garis dengan pembela ulama dan siap membantu secara hukum. Dia juga sangat menyayangkan karena belakangan ini kerap terjadi pelapora kepada ulama.
“Kiita melihat ada ulama yang ditangkap. Sedikit-sedikit pidana. Ini di depan mata kita, Ustaz Abdul Somad hari ini juga sudah dilaporkan atas pidatonya bukan untuk umat lain,” ujarnya.
Menurut Zubir, ceramah yang disampaikan UAS itu tidak mengandung unsur pidana karena dia berceramah itu dalam kapasitas dia sebagai ulama yang memberikan tausiah kepada internal umat Islam dan hal itu pun dilakukan bukan di tempat umum melainkan di dalam rumah ibadah umat Islam.
“Kami sudah lihat dari kacamata hukum itu tidak ada delik pidananya,” kata Zubir.
Usai berorasi di halaman depan Masjid Raya Baiturrahman, massa kemudian bergerak menuju kantor gubernur Aceh untuk menyampaikan tuntutan. Mereka berharap Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah untuk bersuara membela ulama yang dipolisikan.
Massa yang bergerak menuju kantor gubernur Aceh itu diangkut menggunakan kendaraan. Mereka dikawal pihak kepolisian Polresta Banda Aceh.
Dalam aksinya, massa membawa berbagai macam spanduk bertuliskan “Ulama Dikriminalisasi, Penista Agama Dibiarkan”, “Jangan Kau Kriminalisasi Agama.”
Sementara itu di Batam, aksi serupa dilaksanakan di halaman Masjid Agung, Batam, Ahad (25/8/20190. Ketua Aliansi Umat Islam Bersatu Batam, Erwin Herdiawan mengatakan sangat prihatin dengan banyaknya hujatan yang ditunjukkan kepada ustaz Abdul Somad, terutama di media sosial (medsos).
“Kita sangat sedih melihat media sosial saat ini yang begitu banyak menghujat ulama kita, ulama yang kita cintai,” katanya saat berorasi di kawasan Masjid Agung Batam seperti dikuti dari Sindo.
Karena itu pihaknya mendesak kepada Polri mengusut tuntas orang yang memotong dan menyebarkan luaskan video ustadz Abdul Somad.
Ketua Majelis Ulama Indonesia ( MUI) Batam KH Usman Ahmad mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan.
Dengan persatuan, kata dia, Indonesia akan kuat. Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat Batam menahan diri dan sama-sama saling menghormati.
“Bela agama jangan sampai merusak negara, mari tetap jaga persatuan dan kesatuan,” kata Usman.