Kata Glenn Wattimury
Sebelumnya, pada 2019 lalu, segelintir pembenci ini juga sudah pernah ‘menggoreng’ isi ceramah UAS, sampai viral.
Namun, alih-alih membuat umat Kristen, panas, salah seorang di antara mereka justru membela UAS.
Ia adalah Glenn Wattimury. Bagaimana pernyataannya? Berikut selengkapnya:
Mesti dicari tahu, kenapa video Ustadz Abdul Somad, tersebar di media sosial.
Karena harus dilihat, beliau ‘kan sedang ceramah bagi umatnya, jadi menurut beliau, sah-sah saja.
Namun, yang jadi polemik, ketika video itu tersebar.
Sehingga yang bukan umatnya, ada yang tersinggung, ketika menyangkut identitas iman salah satu agama.
Saya sendiri juga sering melihat di mimbar-mimbar gereja, pendeta-pendeta, pernah menyinggung identitas agama lain.
Cuma memang tak sampai di-videokan dan viral.
Marilah kita jadi masyarakat yang damai dan saling toleransi, tanpa melukai perasaan umat kepercayaan yang lain.
‘Lakum diinukum waliyadiin’, video UAS yang ‘menistakan’ Salib, tak usah dibuat jadi pemisah.
Kita memang berbeda dari sisi Teologi, walaupun dari keturunan Adam.
Karena Iskak (Ishak) dan Ismail, telah memilih jalan mereka masing-masing.
Saya juga tak mau mendikte Anda semua yang membaca postingan ini, apa pun kepercayaan Anda.
Karena jika video UAS yang disebar untuk (mungkin) mencoba memecah umat Kristiani dan Muslim, bagi saya yang hingga saat ini mengimani Yesus atau Isa Almasih, tidak akan membenci saudara, teman, dan keluarga saya yang Muslim.
Buat teman, saudara Kristiani yang marah, tersinggung dan tidak terima, saya cuma mau kasih saran. Mainlah ke Ternate, ke daerah Maliaro.
Di situ ada monumen Desember Berdarah, untuk mengenang Kerusuhan Ternate 1999.
Di lokasi itu, saudara bisa memperoleh informasi, bahwa ada di belahan bumi Indonesia, ada basudara Muslim yang rela mati untuk melindungi mereka yang tidak se-agama, diperlakukan dengan tidak adil.
Ini bahkan tak mungkin diperoleh di google, dan tak banyak yang menceritakannya.
Tapi kami umat Kristiani yang tersisa di Ternate, yang menjadi saksi perlindungan basudara Muslim, berutang untuk menyebarkan bukti kasih ini.
Yang harus mengorbankan nyawa sesama Muslim, karena kasih untuk kami, saudaranya. Semoga memberkati.
Baca Juga:
Pakar hukum pidana Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Mudzakir, juga menilai bahwa ceramah UAS, tidak termasuk perbuatan menista agama.
Sebab, UAS menyampaikan hal tersebut di forum tertutup, yakni masjid, dan hanya diikuti oleh umat Muslim.
Selengkapnya, baca di: