Ngelmu.co – Benarkah ada pihak yang meracun pemilik klub sepak bola Chelsea, Roman Abramovich?
Kabar mengenai kondisi taipan Rusia ini berasal dari berbagai sumber, Mirror, salah satunya.
Kondisi Abramovich yang memicu munculnya dugaan, ia telah menjadi korban keracunan.
Pasalnya, pria berusia 55 tahun itu terus-menerus mengalami pengelupasan kulit, sementara matanya memerah.
Dugaannya adalah Abramovich, diracun ketika menjadi negosiator damai antara Rusia dengan Ukraina.
Menurut Wall Street Journal, kelompok garis keras pro Putin merupakan penyebab keracunan tersebut.
Bahkan, pihak itu juga disebut tidak menginginkan perang antara Rusia vs Ukraina, usai.
Kabarnya, keracunan itu tidak sampai merenggut nyawa Abramovich.
Namun, ia bukan satu-satunya korban, karena ada juga dua negosiator Ukraina yang bernasib sama dengannya.
Sebagai informasi, peristiwa ini terjadi saat menggelar pertemuan di Kiev, awal Maret 2022 lalu.
Di sisi lain, Abramovich juga kena imbas perang Rusia vs Ukraina.
Banyak pemerintah negara lain yang membekukan asetnya, termasuk di Inggris.
Itu mengapa Abramovich memutuskan untuk menjual klub sepak bola Chelsea.
Bukan cuma itu, Chelsea juga terimbas secara ekonomi lainnya, yakni tidak dapat memberi kontrak baru kepada pemain.
Belum lagi adanya larangan menjual tiket, serta tidak bisa jual beli pemain untuk sementara waktu.
Abramovich sendiri sudah memiliki Chelsea sejak 2003 silam.
Kini, Chelsea tengah dalam proses penjualan, setelah ia resmi melepasnya.
Beberapa pihak tertarik membeli klub London Barat itu, termasuk bos properti di Inggris, Nick Candy.
Begitu juga dengan pengusaha Amerika Serikat (AS), Keluarga Ricketts, yang sedang menjadi perhatian Chelsea Suppoters Trust (CST).
Baca selengkapnya di sini: