Ngelmu.co – Di ruang sidang–sebelum memulai Rapat Paripurna IV Masa Persidangan I Tahun Sidang 2022-2023–terdengar nyanyian ‘Selamat Ulang Tahun’ untuk Ketua DPR RI Puan Maharani.
Di saat yang bersamaan, Selasa (6/9/2022), ribuan buruh dan mahasiswa, tengah menyuarakan tuntutan mereka di jalan; di depan Gedung DPR RI.
Puan selesai berpidato dan menyerahkan laporan kinerja DPR tahun sidang 2021-2022.
Setelah itu, terdengar ucapan selamat ulang tahun dari pengeras suara.
“Kami, seluruh peserta sidang dan undangan, mengucapkan selamat ulang tahun untuk Ketua DPR Ibu Dr HC Puan Maharani. Semoga panjang umur, sehat dan sukses selalu, serta dalam lindungan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Amin.”
Demikian pernyataan wanita yang merupakan salah satu anggota dewan.
Sorak-sorai pun terdengar.
Bagaimana dengan massa aksi di luar Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta?
Hanya Fraksi PKS yang menemui mereka, setelah pihaknya memutuskan untuk walkout dari sidang paripurna.
Sebelum walkout, Mulyanto selaku anggota Komisi VII DPR RI F-PKS, menyampaikan interupsi.
Ia menegaskan, jika PKS menolak kenaikan harga BBM yang diputuskan oleh pemerintah pada Sabtu (3/9/2022) lalu.
“Pimpinan, izinkan kami menyampaikan sikap,” tutur Mulyanto, usai dipersilakan untuk interupsi oleh Puan.
“PKS,” tegasnya, “menolak kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi, karena kami yakin, kebijakan tersebut semakin membebani kehidupan masyarakat yang belum pulih benar dari pandemi Covid-19.”
“Secara simbolik, atas sikap penolakan tersebut, kami walkout dari Sidang Paripurna DPR RI ini,” ujar Mulyanto.
“Sebagai bentuk simpati kami, atas sikap masyarakat di luar sana, yang juga demo menolak kenaikan BBM bersubsidi. Demikian terima kasih,” tutup Mulyanto.
Seluruh kader PKS yang hadir pun langsung berjalan serentak meninggalkan ruang sidang, sembari mengangkat kertas bertuliskan:
“PKS Menolak Kenaikan Harga BBM”
Baca Juga:
- Puan Pimpin Paripurna, Politikus PKS Bicara soal Miknya yang Mati saat Interupsi
- Cuma PKS yang Konsisten Tolak Kenaikan Harga BBM?
Di sisi lain, massa unjuk rasa buruh di depan kompleks parlemen, mempertanyakan sikap Ketua DPR RI Puan Maharani; terkait keputusan pemerintah yang menaikkan harga BBM.
Mereka menyinggung sikap Puan yang menolak kenaikan BBM di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurut mereka, sikap Puan di masa itu seolah-olah berpihak kepada rakyat.
Namun, kini, kata Guntoro selaku Koordinator Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), Puan justru diam.
Puan tidak menunjukkan sikap yang sama, meski kenaikan harga BBM kali ini lebih tinggi.
“[Puan] enggak ada tanggapan keberpihakannya terhadap rakyat. Hari ini kita cari, hari ini kita pengin minta statement-nya,” ujar Guntoro.
“Apa statement-nya terhadap kenaikan BBM ini kepada rakyat? Apakah akan nangis-nangis lagi, atau gimana?”