Ngelmu.co – Berdiri bersama pemerintah Palestina, Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) desak Israel bebaskan jenazah warga Palestina yang sudah disimpan sejak tahun 1967. BSMI mengutuk keras kekejian Israel tersebut.
Diketahui, mereka menyimpan 260 jenazah warga Palestina yang memperjuangkan kemerdekaan, termasuk 51 jenazah yang tersimpan di lemari pendingin, sejak Oktober 2015.
BSMI Desak Israel Bebaskan Jenazah Warga Palestina
Hal ini terungkap, saat Ketua Umum BSMI, Djazuli Ambari mendatangi Kedutaan Palestina di Jakarta, bersama LSM kemanusiaan lainnya, untuk mengutuk kekejian Israel.
“Laporan ini sungguh di luar akal kemanusiaan. Bukan hanya warga Palestina yang diperlakukan tidak layak, tetapi saat sudah menjadi jenazah pun, tidak diperlakukan dengan layak,” tutur Djazuli.
“Banyak keluarga Palestina kehilangan kerabat mereka, jika pun dilaporkan wafat, mereka tidak pernah tahu di mana letak kuburannya,” sambungnya di kantor Kedutaan Palestina, Jakarta, Rabu (4/9).
Dalam pertemuan tersebut, Djazuli menegaskan, berdasarkan UUD 1945, dukungan BSMI akan terus ada untuk Palestina, hingga mendapatkan hak asasi kemerdekaan.
Termasuk, pengembalian jenazah warga Palestina yang menjadi hak asasi bangsa.
BSMI juga mendorong Bulan Sabit Merah Internasional, yang berada di bawah otoritas OKI, untuk memperjuangkan pengembalian jenazah tersebut.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
BSMI Tembus Wilayah Terdampak Paling Parah Gempa Halmahera
Ditahan di Penjara Israel, Begini Pengakuan Anak-anak Palestina
[/su_box]
Pemerintah RI, disebut Djazuli, juga perlu memainkan peran politik bebas aktif, dalam memperjuangkan pengembalian jenazah warga Palestina ini.
Sebab, tindakan menahan jenazah warga Palestina selama puluhan tahun adalah tindakan kejam yang tidak bisa terus dibiarkan.
Maka, BSMI mendorong dan mendampingi pemerintah melalui Kemenlu, untuk memperjuangkan pengembalian jenazah melalui badan internasional PBB.