Ngelmu.co – Zaman ini adalah zaman dimana media sosial menjadi raja platform komunikasi. Melalui teknologi yang sangat memudahkan jalannya komunikasi, serta ditambah dengan fitur sharing maka memudahkan sebuah berita dapat disebar dengan cepat oleh siapa saja.
Tetapi, penggunaan media sosial mestinya diberi pengawasan ketat jika kita tidak ingin ada berita palsu atau yang sering disebut dengan hoax menyebar di masyarakat.
Tak hanya berita hoax yang dapat menyebar luas dengan cepat, konten-konten berisi SARA dan hal sensitif lainnya pun dapat menyebar luas dengan cepat, seperti pornografi dan lain sebagainya.
Melalui sebaran yang dibagikan oleh Ismail Fahmi (Founder PT. Media Kernels Indonesia) di akun Facebook miliknya, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI merilis pernyataan bahwa penggunaan Drone Emprit merupakan salah satu langkah untuk merawat Indonesia dari angkasa.
Drone Emprit adalah sebuah sistem yang berfungsi memonitor dan menganalisa medsos dan platform online yang berbasis teknologi big data. Drone Emprit sendiri memanfaatkan keahlian Artificial Intelligence dan Natural Learning Process (NLP), demikian info seperti yang dirilis oleh Good News From Indonesia (GNFI).
Drone Emprit mampu menyajikan peta Social Network Analysis (SNA) tentang bagaimana men-trace atau menelusuri darimana sebuah hoax berasal, menyebar, siapa influencers pertama, dan siapa groupnya.
Banyak kalangan mengatakan bahwa sistem ini relatif canggih. Sebelumnya tidak ada yang menyangka bahwa Drone Emprit dikembangkan mulai tahun 2009 di Amsterdam, Belanda oleh anak bangsa Indonesia sendiri melalui Media Kernels Netherlands B.V.
Masyarakat, bangsa dan negara ini pasti membutuhkan teknologi ini demi terciptanya kondisi perdamaian yang kondusif tanpa adu domba melalui manipulasi opini publik yang kadang menyebabkan adanya benturan-benturan.
