Ngelmu.co – Muhammad Ainun Nadjib, atau Emha Ainun Najib alias Cak Nun merupakan seorang tokoh intelektual yang mengusung napas Islami. Ia menjadi bahan pembicaraan, setelah akun YouTube Najwa Shihab mengunggah video dirinya yang menyatakan jika ia tidak akan pernah mau datang ke Istana Presiden, sekali pun diundang. Dalam video yang diunggah oleh Najwa Shihab, Sabtu (4/5), itu Cak Nun memulai pernyataannya di menit ke 17:12.
“Kalau saya bilang A, saya melakukannya sampai umur 66 tahun, sampai sekarang A (ya) A,” tegasnya dalam acara peringatan dua tahun kasus Novel Baswedan, Kamis (11/4).
Cak Nun pun mengungkapkan alasannya, mengapa sampai sekarang ia tidak pernah mau dipanggil ke Istana.
“Sampai sekarang, kalau saya bilang ‘Hei, saya tidak bisa dipanggil presiden, saya yang berhak panggil presiden, karena aku rakyat, aku yang bayar’,” tuturnya yang kemudian disambut tepuk tangan penonton.
“Itu saya lakukan, dan saya tidak pernah mau dipanggil ke Istana. Dan saya tidak bangga sama sekali (kalau ke Istana). Hina saya kalau sampai ke sana,” pungkas Cak Nun.
Ia menjelaskan sikapnya itu mengalir bukan karena kesombongan yang menguasai dirinya.
“Itu bukan soal kesombongan. Lho katanya rakyat, rakyat ‘kan yang megang kedaulatan, katanya demokrasi. Lho presiden ‘kan outsourcing, buruh lima tahun, buruh lima tahun kok manggil-manggil bos?” imbuhnya yang dihadiahi gelak tawa hadirin.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
2 Tahun Lebih Tak Terungkap, Amerika Bantu Usut Kasus Novel Baswedan
[/su_box]
Dalam acara tersebut, Cak Nun juga menyoroti perlindungan terhadap para penegak hukum, salah satunya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurutnya, sedikitnya KPK harus memiliki tiga perlindungan, yakni perlindungan intelejen, perlindungan kultural, dan perlindungan spiritual.
“Supaya Anda tidak mudah ditembak, disiram air keras. Mudah-mudahan nanti, kalau nanti ada yang mau menembak Anda, malaikat memegangi pelurunya, dan begitu sampai ke Anda, (berubah) menjadi duit,” tuturnya yang kembali disambut tawa penonton.
Bahkan, Cak Nun menilai hingga detik ini tidak ada perlindungan nyata, terlebih untuk penegak hukum seperti KPK.
“Saya mohon izin, karena di negara ini, Anda tidak dilindungi siapa-siapa. Orang Indonesia kenapa kuat? Kenapa hebat? Karena tidak ada perlindungan dari negara dan pemerintah,” katanya.
“Pemerintah banyak mengancam terhadap penduduknya, ‘kan begitu. Maka bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat tangguh, karena mencari duit sendiri, berlindung sendiri, jadi mereka sangat luar biasa,” lanjut Cak Nun.