Ngelmu.co – Ternyata ajang bertemu dengan ratusan relawan pada acara Jambore Komunitas Juang Relawan Jokowi yang diadakan di Bumi Perkemahan Pramuka, Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu, (16/5/2015) dimanfaatkan Presiden Jokowi Widodo untuk ‘curhat’.
Curhat Jokowi itu terkait dengan hambatan yang harus dihadapi selama tujuh bulan memimpin Indonesia. Jokowi curhat kepada para relawan mengenai besarnya tekanan terhadap pemerintah untuk membuat kebijakan impor beras di tengah masa panen raya di beberapa daerah penghasil beras di Indonesia.
Menurut Jokowi hingga saat ini pemerintah masih tetap bertahan untuk tetap tidak mengimpor beras. Kebijakan itu, kata Jokowi, dilakukan agar petani-petani di Indonesia dapat meraup hasil panen dan harga beras yang tinggi.
“Ada desakan yang menekan kita untuk impor beras, kalau impor, harga beras yang sekarang naik akan jatuh. Gampang banget kalau mau beras murah? Impor saja, bisa turun hanya Rp 4.000. Tapi nanti, kalau impor, petaninya mau makan apa?,” cerita Jokowi disambut tepuk tangan para relawan, dikutip dari Liputan6.
Baca juga: Eks Relawan Jokowi Pastikan Dukung Prabowo-Sandi Menangi Pilpres 2019
Jokowi berharap agar para relawannya mengerti dan dapat memahami kebijakan pemerintah, walau harus merasakan harga beras yang mengalami kenaikan. Jokowi meminta agar masyarakat juga memikirkan nasib petani lokal yang menggantungkan hidup dengan beras yang dikonsumsi sebagian masyarakat di Indonesia.
“Bayangkan jika kebijakan kita Impor beras, berapa juta ton beras yang masuk, harga beras jadi Rp 4.000. Nah, petani akan seperti apa semua. Tapi ini nggak tahu ada hitung-hitungannya, kalau kita kuat, nggak akan impor. Tapi hitungan terakhir, kita masih dalam kalkulasi untuk tidak mengimpor,” ujar Jokowi.
Jokowi juga meminta agar para relawannya mengerti dan memahami keputusan pemerintah selama ini, meski banyak di antara sebagian relawan yang tidak menyetujui kebijakan penghentian impor beras. Jokowi menekankan bahwa kebijakan yang dibuat pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani beras.
“Ya memang sakit, perubahan itu pasti dimulai dengan hal-hal yang sakit. Merubah sesuatu yang nyaman, jadi tidak nyaman dan ini memang membutuhkan waktu, ini kerja jangka menengah dan panjang, ini tantangan yang perlu pengorbanan, ini yang kita minta dari rakyat dan masyarakat,” kata Jokowi.