Ketika itu, mereka sedang berhadapan dengan ganda putri asal Bulgaria, Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva.
Perebutan gelar juara di Vall d’Hebron Olympic Sports Centre, Barcelona, Spanyol, Ahad (23/2/2020), berlangsung sengit.
Pada gim pertama, Bulgaria unggul 16-14. Apri pun berupaya melakukan smash silang di salah satu rally.
Akibat pukulan yang kencang, senar raket Apri pun terputus.
Melihat situasi belum memungkinkan untuk meninggalkan lapangan, Apri, sempat memaksakan satu pukulan lagi.
Setelah itu, ia segera berlari ke sisi lapangan untuk mengganti raket. Kali ini, Greys yang berhasil mengamankan laju bola.
Meski Greys sampai terjatuh, tetapi Apri yang segera kembali bersiap menerima tembakan, sukses mengembalikan tempo permainan.
Sembari berlari, ia pun langsung mengembalikan bola silang, hingga rally terus berlanjut.
Akhirnya, pada pukulan ke-59, justru Stefani yang membuat kok jatuh di luar bidang permainan–berbuah angka Indonesia.
Greys/Apri pun keluar sebagai juara, usai menjalani pertandingan tiga gim, dengan skor 18-21, 22-20, dan 21-17.
‘Ganti Raket di Tengah Jalan Itu Legal’
Selain mengundang decak kagum, berhasilnya aksi ganti raket di tengah jalannya pertandingan, juga jadi perbincangan seru.
Salah satu yang menyoroti potret ini adalah budayawan Sudjiwo Tedjo.
Ia mengetwit, “Greysia ini kira-kira ingin ngasih inspirasi apa, ya, ke rakyat Indonesia,” tanyanya, lewat akun Twitter pribadi, @sudjiwotedjo.
“Ganti raket di tengah jalan itu legal dan tetap indah, enggak harus nunggu shuttlecock jatuh dulu… So?” sambungnya, Selasa (3/8).
