Ada yang menarik dalam penyidikan kasus Dahnil Anzar Simanjuntak. Secara umum publik mungkin bisa menduga, dengan disidiknya Dahnil berupa pemanggilan ke Polda Metro Jaya, spontan kita mengatakan ada kriminalisasi pada Dahnil, mantan Ketum PP Muhammadiyah dan sekaligus jubir Tim Pemenangan Prabowo-Sandi.
Publik pun kemudian tahu bahwa kegiatan Apel dan Kemah Kebangsaan Pemuda Islam yang digelar pada 2017 itu dilakukan atas kerja sama GP Ansor dan PP Muhammadiyah yang difasilitasi oleh Kemenpora. Publik pun juga tahu, ternyata GP Ansor mendapat alokasi dana lebih besar, sekitar Rp 3,5 miliar, sementara PP Muhammadiyah Rp 2 miliar.
Kita mengamati, Dahnil telah datang ke Polda Metro dan memberikan keterangan kepada media usai disidik pihak kepolisian. Ketua Panitia, Ahmad Fanani, atas nama PP Muhammadiyah (bukan atas nama Dahnil sebagaimana diberitakan) pun telah mengembalikan dana kegiatan tersebut melalui kas organisasi ke pemerintah. Hingga seorang istri Dahnil pun perlu mengklarifikasi kasus ini yang kemudian viral di sosial media.
“Ini menyangkut harga diri dari apa yang dituduhkan ke organisasi”, katanya.
Lalu bagaimana dengan GP Ansor, atau bahkan Imam Nahrawi selaku Kemenpora yang punya gawe?
Kita tentu menunggu, Ketum GP Anshor, Yaqut Cholil Qoumas,bersikap jantan sebagaimana Dahnil. Apabila kepolisian juga fair untuk melakukan pemanggilan dan penyidikan kepada Yaqut dan Nahrawi, yang keduanya merupakan kader NU tersebut. Kita mungkin tidak ingin berspekulasi, bahwa di internal kepolisian sesungguhnya punya skenario ingin menyasar GP Ansor dan Kemenpora melalui pemanggilan Dahnil.
Walaupun kemungkinannya kecil, tetapi setelah semuanya dibuka ke publik, publikpun berhak tahu atas apa yang terjadi di kedua organisasi pemuda terbesar di Indonesia itu. Apalagi, belum hilang dari ingatan kita bahwa Kemenpora di zaman sebelumnya pernah terlibat dalam kasus “maladminsitrasi”, kalau tidak ingin disebut korupsi, pada kegiatan-kegiatan yang dilakukannya.
Apabila benar ada kembangan kasus yang terpaksa menyasar GP Ansor dan Kemenpora, tentu akhirnya ada pihak-pihak yang kini tengah panas dingin menanti efek domino dari kasus Dahnil. Siapa dia? Siap-siap saja.
Kusairi Muhammad