Ngelmu.co – Eks politikus PPV Geert Wilders, yang dikenal sebagai anti Islam, Joram van Klaveren, menyatakan dirinya telah masuk Islam.
Hal itu membuat banyak teman dan koleganya yang terkejut.
Saat ini, sekitar lima persen dari populasi Belanda yang berjumlah 17 juta orang adalah Muslim–sekitar 850.000 orang–menurut Biro Pusat Statistik Belanda (CBS).
Joram adalah eks anggota parlemen sayap kanan Belanda. Ia juga menjadi tangan kanan politisi anti-Islam Geert Wilders.
Dahulu, ia dikenal frontal terhadap Islam, karena mengatakan bahwa Islam adalah ‘kebohongan’, dan Al-Qur’an adalah ‘racun’.
Saat wawancara dengan Tijs van den Brink di NPO Radio 1, Joram pun menjelaskan perubahan hatinya.
“Jika Anda percaya ada satu Tuhan, dan bahwa Muhammad adalah nabi, selain Yesus dan Musa, maka Anda seorang Muslim.”
Demikian ujar Joram, mengutip AFP, Jumat (8/2/2019).
Ia juga mengaku masuk Islam pada 26 Oktober 2018. Tepatnya menjelang perilisan buku berjudul, ‘Murtad: dari Kristen ke Islam di Masa Teror Sekuler’.
Sebelumnya, saat menjadi anggota parlemen untuk Partai Kebebasan Wilders (PVV), ia melakukan kampanye untuk melawan Islam.
“Garis keras memohon untuk melarang burqa dan minaret, dengan mengatakan ‘kami tidak ingin ada Islam, atau setidaknya sesedikit mungkin di Belanda,” demikian mengutip harian Algemeen Dagblad.
Sebagai informasi, Joram dibesarkan dalam lingkungan Kristen Protestan dan Kristen Ortodoks.
Ia mengatakan keluarganya menerima jalan yang dilalui dirinya itu.
“Istri saya menerima bahwa saya seorang Muslim. Jika saya bahagia, ia tidak akan menghentikan saya.”
“Kebetulan, ia tidak pernah menentang Islam seperti saya. Ia kurang senang bahwa saya bersama PVV,” jelas Joram.
Bahkan hubungannya dengan Wilders tahun 2014, berpisah. Setelah pemimpin PVV tahun itu menanyakan kepada para pendukung.
Apakah mereka menginginkan ‘lebih sedikit atau lebih banyak orang Maroko di kota Anda dan Belanda’.
Saat ini, Wilders dinyatakan bersalah pada tahun 2016 atas tuduhan diskriminasi.
Bahkan, walaupun Wilders menentang Islam, agama ini berkembang dan diperkirakan jumlah itu akan berlipat ganda tahun 2050 mendatang.