Ngelmu.co – Dalam dua tiga hari terakhir ini, beberapa teman mengajukan pertanyaan kepada saya, melalui pesan WhatsApp pribadi dan grup.
Tentang keabsahan berita sertifikasi vaksin yang dikeluarkan oleh pemerintah zaman Turki Utsmani.
Terus terang, saya belum bisa memastikannya secara langsung. Sebab, di Istanbul saja, ada sekitar 1,5 juta manuskrip zaman Turki Utsmani.
Namun, peneliti Yunani, seperti Kyrkoudis, dkk., pada bulan Januari 2021, telah menerbitkan artikel mereka.
Bertema, ‘Vaccination Of The Ethnic Greeks Against Smallpox In The Ottoman Empire’.
Artikel ini, menjelaskan keabsahan gambar manuskrip dokumen vaksin di Turki Utsmani tersebut.
Bahkan, mereka menyertakan enam gambar dokumen yang menjelaskan bukti dan sertifikat keluarga yang sudah divaksin, di wilayah Turki Utsmani [pada 1903 dan 1913].
Metode ‘vaksin’ untuk penyembuhan wabah penyakit cacar yang melanda beberapa belahan dunia kala itu, sebenarnya telah ditemukan.
Di Darüşşifa (rumah sakit) yang terdapat dalam Kompleks Sosial Sultan Beyazid II (Sultan II Beyazid Külliyesi).
Didirikan di masa pemerintahan beliau, pada abad 15.
Alhamdulillah, saya dan keluarga telah mengunjungi museum kesehatan ini dua kali, pada Januari dan Maret 2021.
[Sekaligus] Mengajak beberapa mahasiswa alumni Gontor, yang kuliah di Turki.
[Agar mereka] Menyaksikan pencapaian generasi umat terdahulu, dalam pengelolaan wakaf, untuk bidang kesehatan.
Metode penyembuhan wabah cacar, diwarisi Turki Utsmani, dari Seljuk.
Menurut Dr Rafat Osman, Turki Utsmani telah mempraktekkan metode variolasi.
Halaman selanjutnya >>>