Ngelmu.co – Sandiaga Salahuddin Uno resmi mengundurkan diri dari Wakil Gubernur DKI Jakarta per tanggal 10 Agustus 2018. Sandi telah memberikan surat pernyataan pengunduran dirinya sebagai Wagub kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Kemudian, Anies menyatakan bahwa pihaknya sudah mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo tentang pemberhentian Sandi. Anies mengambil langkah ini beberapa saat setelah ia menerima surat pernyataan pengunduran diri Sandi pada hari Jumat, 10 Agustus 2018.
Terkait dengan mundurnya Sandi sebagai Wagub Jakarta mengingatkan masyarakat dengan yang terjadi pada tahun 2014. Saat itu, Jokowi memilih cuti dari jabatan Gubernur DKI Jakarta untuk bertarung di Pilpres 2014. Saat ini, cara serupa tak dilakukan Sandi untuk bertarung di Pilpres 2019. Meski Sandi hanya maju sebagai cawapres Prabowo, namun ia memilih mundur sebagai Wagub DKI.
Ketika diminta keterangannya, Sandi menyebut bahwa ia punya alasan kuat sehingga dia mesti mundur, dan tidak hanya mengambil cuti. Sandi menegaskan bahwa dia mundur demi Jakarta. Sebab, tugasnya sebagai Wagub tidak bisa disambi dengan melakukan kampanye dirinya bersama Prabowo.
“Filosofinya itu saya bilang enggak bisa disambi, ini tugasnya berat banget, DKI-nya berat,” tegas Sandi di Jakarta, Sabtu (11/8), dikutip dari Kumparan.
Sandi juga menyatakan bahwa jika dia masih menjabat sebagai wagub, dia akan dituding mempolitisasi DKI. Hal tersebut, menurut Sandi, tidak adil untuk Jakarta.
Selanjutnya, Sandi mengatakan bahwa tidak hanya berat untuk Jakarta, tetapi juga koleganya, yaitu Anies Baswedan. Anies juga akan mengalami tekanan secara politis jika ia hanya mengambil cuti.
Bagi Sandi, untuk bertarung di Pilpres 2019, dia mesti fokus. Sebab komitmen menjadi cawapres itu harus all out, apapun hasilnya.
