Ngelmu.co – Berdakwah bisa dilakukan di mana saja, bahkan di dalam pesawat sekalipun. Hal itulah yang dilakukan Ustadz Fadlan Garamatan, pendakwah asal Fak-Fak yang berhasil islamkan wanita Rusia di dalam pesawat terbang.
Kisah ini berawal ketika ia dan temannya akan melakukan penerbangan dari Singapura menuju China pada tahun 1992 lalu. Ketika berada di Bandara Singapura, Fadhlan melempar ide kepada temannya yang berasal dari Malaysia bernama Abdullah. Keduanya memang akan berada dalam satu pesawat dengan tujuan yang sama pula.
“Ah dakwah di pesawat?” Kata Abdullah, kaget. Meski berjubah layaknya syeikh-syeikh Arab, tidak lantas membuat Abdullah bernyali menerima tantangan da’i asal Nuu War tersebut.
Belum sempat ia meng-iyakan tantangan tersebut, pihak maskapai sudah mengimbau para penumpang untuk segera masuk ke pesawat. Sebab, tak lama lagi, pesawat akan segera lepas landas. Sampai akhirnya, terbanglah meraka dalam perjalanan menuju China, Fadlan berada di kursi 5E, dan rekannya berada di kursi 23E.
Jaraknya memang cukup jauh untuk mereka dapat berkomunikasi. Fadlan, duduk diapit oleh dua orang lelaki, sedangkan temannya itu duduk bedekatan dengan seorang wanita asal Rusia. “Pakaiannya seperti orang baru keluar dari kolam renang,” kata Fadlan mengenang. Kala itu, usianya masih 23 tahun.
Abdullah Menangis
Lantas, apa respon Abdullah saat itu? Dia menangis sejadi-jadinya, dia tak pernah membayangkan, bahwa penerbangannya kali itu, menjadi sebuah pengalaman yang amat memukul perasaannya sebagai seorang Muslim dan aktifis dakwah.
Mellihat Abdullah menangis, wanita tesebut pun bertanya, “Are you okay?” Abdullah hanya diam seribu bahasa.
Tangisan Abdullah rupanya mengusik hati Fadhlan. Akhirnya, ia bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menuju keduanya. Dipandangi wajah Abdullah, dan ia mengerti mengapa temannya itu menangis.
Kemudian, Fadhlan berkata kepada wanita tersebut bahwa ia tahu mengapa temannya menangis. “Saya tahu kenapa teman saya menangis. Dia menangis karena dua hal.”
Mendengar perkataan Fadhlan, membuat wanita Rusia ini penasaran dan merasa heran. “Apa itu?” tanyanya.
“Pertama, dia menangis karena berada di samping Anda dan tidak bisa berbuat apa-apa. Dia takut berdosa kepada Allah karena dia membiarkan kemaksiatan. Kedua, dia takut dengan pakaian seperti ini, Anda akan menjadi kayu bakar kelak di akhirat nanti (Neraka),” tegas Fadhlan.
Penjelasan dari Fadhlan lantas membuat sang wanita tak bisa berkutik. Dia lalu memandang Abdullah dan berkata, “Betulkah seperti itu?” tanyanya
“Iya,” kata Abdullah yang masih berurai air mata.
“Kalau begitu, maukah Anda membimbing saya” pintanya.
Dan akhirnya, Abdullah meng-iyakan permintaan tersebut. Ketika mereka sudah mendarat di China, sang wanita lantas mencari pakaian yang lebih tertutup.
Mengucapkan Dua Kalimat Syhadat
Cahaya hidayah berhasil menmbus hatinya. Hatinya telah mantap, dia menyadari bahwa Islam adalah agama yang memuliakannya, sebagai perempuan, sebagai insan yang memiliki martabat sebagai manusia.
Di situlah dirinya mengucapkan dua kalimat syahadat dan merubah namanya menjadi Khadijah. Tidak hanya itu, Khadijah juga sudah merasa mantap untuk melabuhkan cintanya kepada Abdullah.
“Kini Khadijah aktif mendakwahkan Islam kepada orang-orang yang belum mendapatkan Hidayah. Jika kita pernah melihat seorang perempuan bernama Khadijah menjadi presenter di CNN. Itulah dia!” pungkas Fadhlan.
“Ketika datang pertolongan Allah dan kemenangan, maka kamu akan melihat orang masuk agama Allah dengan berbondong-bondong”. (An-Nashr 1-2).
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Pengertian Mualaf
[/su_box]
Kisah ini diceritakan oleh Fadhlan Garataman kepada Islampos