Di Tengah Kepungan Gagasan Sekuler

Ngelmu.co – Ide penghapusan pelajaran agama di sekolah itu bukanlah hal yang baru. Sudah banyak yang mengusulkan sebelumnya, meski menguap, karena hampir mustahil terwujud.

Pun di rezim di mana koalisi PDIP dan PSI menang, tetap akan bertemu tembok tebal.

Mungkin yang akan menolak pertama kali adalah NU—yang tokohnya berpasangan dengan Jokowi—yang mengelola banyak pesantren dan madrasah.

Apakah Anda resah dengan ide sekulerisasi dan gagasan yang menggerus nilai agama di kehidupan bangsa ini? Kalau ya, selamat, tandanya masih ada iman dan ghiroh di dalam dada.

Tapi jangan berandai-andai kalau Prabowo yang memenangkan Pilpres, ide gila seperti di atas, tidak akan ada yang berani mencetuskan.

Dan yang nyata dan sedang dihadapi umat Islam saat ini adalah RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS).

Judulnya manis, tapi kontennya ditentang banyak ulama karena membuka pintu pergaulan bebas.

Salah seorang pendukung RUU ini di DPR adalah Rahayu Saraswari Djojohadikusumo (Sara), kader Gerindra, keponakan Prabowo.

Hasil Pemilu terakhir, ia kemungkinan besar gagal kembali ke Senayan. Menunggu hasil putusan MK, atas gugatan Gerindra.

Jadi, dari lingkar terdekat Prabowo pun, ada yang memasang badan atas RUU yang berpotensi melegalkan kemungkaran. Kaum “sepilis” ada di kedua kubu. Umat Islam terjepit.

Dan gagasan-gagasan lain akan tercetus. Menguji kejelian umat, memberi ladang jihad untuk mempertahankan nilai agama agar tidak direndahkan aturan hukum di negeri ini.

Kembali ke ide penghapusan pelajaran agama, kemungkinan besar itu hanya menjadi angin lalu. Tapi tetap ada yang perlu diwaspadai umat Islam.

Pelajaran agama mungkin tetap ada, tetapi kita khawatir kurikulum diubah sedemikian rupa, sehingga ide-ide sekulerisme dicekoki kepada anak didik.

[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
PKS Tegaskan Tolak Usulan Penghapusan Pendidikan Agama
[/su_box]

Produknya adalah siswa yang permisif terhadap ibadah bersama lintas agama, serta berpandangan agama hanya urusan pribadi yang perlu dipinggirkan dalam kehidupan negara.

Akhirnya, ide untuk menghilangkan pelajaran agama bisa terwujud di kemudian hari, ketika hadir generasi yang sudah tertanam pemikiran sekuler.

Na’udzubillahi min dzalik.

Ya Allah, anugerahkanlah kepemimpinan negara ini pada hamba-hamba-Mu yang menegakkan sholat. Amin.

Oleh: Zico Alviandri