Ngelmu.co – Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra, bicara dalam webinar ‘BBM Pertalite dan Solar Subsidi untuk Siapa?‘.
Ia menjelaskan tentang keputusan mengubah sistem sekaligus membatasi pembeli bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar.
Namun, bukan hanya itu.
Ega juga menyampaikan bahwa uji coba penyaluran subsidi LPG 3 kilogram melalui aplikasi MyPertamina, telah berlangsung sejak Maret 2022.
Bahkan, saat ini sudah sampai di tahap VI. “Sebetulnya, LPG, kita sudah lakukan uji coba secara diam-diam.”
“Di 114.000 penduduk, menggunakan MyPertamina. Ini tahapannya, alhamdulillah, kita sudah ada di tahap 6,” ungkapnya, Rabu (29/6/2022).
Lebih lanjut, ia menuturkan tentang basis data yang digunakan dalam mekanisme penyaluran subsidi LPG 3 kilogram secara tertutup tersebut.
Pihaknya menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial (Kemensos) RI.
Tahap I uji coba penyaluran subsidi LPG 3 kilogram melalui aplikasi MyPertamina, kata Ega, berlangsung pada pekan kedua Maret 2022.
Sementara tahap ke-VI, akan berlangsung di sepanjang bulan Juli 2022.
Adapun total wilayah yang menjadi target uji coba hingga tahap VI, adalah 34 kabupaten/kota, dengan total 638 pangkalan LPG 3 Kg.
Baca Juga:
Menurut Ega, Pertamina tidak menutup kemungkinan sistem penyaluran subsidi LPG 3 Kg, akan diubah.
Menggunakan basis data yang dikumpulkan melalui pendaftaran pengguna di MyPertamina, seperti rencana pembatasan pembeli Pertalite dan Solar.
Ia menilai, alasannya adalah tingkat akurasi DTKS, masih kurang dalam penyaluran subsidi LPG 3 Kg.
Hal ini karena sifat dari DTKS, yang sangat dinamis serta butuh pembaruan secara berkala.
“Ada yang lahir, ada yang meninggal, ada yang pindah rumah. Jadi, kita harus selalu updating data DTKS itu,” ujar Ega.
“Dan memang, Kemensos selalu update data-data ini,” sambungnya.
“Sehingga kita harus mengambil sikap, apabila nanti dengan DTKS, kita harus siap data itu dinamis,” imbuhnya lagi.
Bukan cuma itu, Ega juga menilai tingkat akurasi DTKS untuk penyaluran subsidi LPG 3 Kg, tidak akan mencapai 100 persen.
Upaya Pertamina dan Kemensos, meningkatkan akurasi, sejauh ini hanya bisa mendekati 80 persen.
“Data yang kami ambil dari DTKS adalah 4 desil terbawah. Kami uji coba, ternyata desil 1 itu tidak menggunakan LPG,” kata Ega.
“Jadi, otomatis apabila menggunakan 4 desil terbawah, tidak bakalan bisa 100 persen [akurasinya],” jelasnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution, menyampaikan bahwa mulai 1 Juli 2022, masyarakat wajib mendaftar terlebih dahulu, sebelum membeli BBM jenis Pertalite dan Solar.
Selengkapnya, baca di: