Ngelmu.co – Suwandi (26), warga Cikepuh, Kelurahan Unyur, Kota Serang melaporkan keluarga Caleg PDIP berinisial MP, ke Polres Serang Kota, Selasa (23/4) malam. Mereka dilaporkan karena melakukan pengeroyokan terhadap Suwandi, usai pencoblosan, Rabu (17/4) lalu. Sebelumnya, ia dituduh telah melakukan pencoblosan sebanyak dua kali, oleh istri (berinisial HSN) dari caleg DPRD Kota Serang tersebut.
Mulanya, Suwandi yang sudah mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 52 Lingkungan Cikepu, Kota Serang, hanya duduk-duduk di TPS 93 bersama temannya, Rabu (17/4) pukul 13.00 WIB, karena letak kedua TPS berdekatan. Namun, HSN menuduhnya mencoblos dua kali, hingga menyebabkan adu mulut antara keduanya. Suwandi pun diminta warga untuk pulang dan menjauh dari lingkungan TPS.
“Saya dituduh telah mencoblos dua kali, padahal saya hanya duduk-duduk di TPS pada saat itu,” ungkap Suwandi, Rabu (24/4).
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Caleg PDIP Sebar Hoax Soal PKS
Turut Serta Membakar 13 Kotak Suara di Jambi, Caleg PDIP Jadi Tersangka
[/su_box]
Melansir RMOL dan Detik, Suwandi menjelaskan jika pada saat kejadian, terjadi keributan di TPS, dan dia ada di sana. Tak lama kemudian, seorang anak dari Caleg tersebut memanggil Suwandi dipanggil ke sebuah Madrasah.
“Enggak lama, saya dibawa lagi ke madrasah, di sana sudah ada MP beserta beberapa orang lain. Saya dipukuli di situ. Bagian atas mata memar sama belakang, dan punggung. Saya (juga) dipukul di bagian muka, kepala, serta badan, dengan tangan kosong oleh mereka,” jelasnya.
Suwandi mengaku tak habis pikir, kenapa dirinya sampai bisa dikeroyok. Padahal, yang memukulinya itu merupakan tetangganya sendiri, yang salah satu anggota keluarganya menjadi Caleg. Lagi-lagi, Suwandi mengaku tidak mencoblos lebih dari satu kali di dua TPS berbeda.
“Enggak terima, katanya saya nyoblos dua kali. Namanya saudaranya ikut nyalon. Padahal mah tetangga, cuma beda RT,” tegas Suwandi.
Setelah kejadian tersebut, Suwandi langsung melapor ke Polres Serang Kota, dan melakukan visum.
“Pasca kejadian, saya sudah melakukan visum dan melaporkan kejadian ini sebanyak dua kali ke pihak kepolisian. Tapi dengan alasan tidak ada anggota, saya diminta kembali nanti, dan baru diterima tadi malam,” tandas Suwandi.
Kasat Reskrim Polres Serang Kota, AKP Ivan Aditya pun membenarkan adanya laporan pengeroyokan yang dilakukan ke Polres Serang Kota, Selasa (23/4) malam.
“Masih kita selidiki, masih kita kumpulkan alat bukti. Kalau sudah ditangkap, bisa dipastikan dia Caleg atau bukan,” pungkas AKP Ivan.