Ngelmu.co – Lembaga kajian publik Populi Center, membuat survei untuk membandingkan kinerja Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dengan eks Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (BTP), alias Ahok. Tagar #2TahunJakartaManies pun mengudara, usai hasil survei berdasarkan penilaian masyarakat dirilis.
Tagar #2TahunJakartaManies Jadi Trending
Bayang: Barakallahu gubernur Indonesia. Semakin dicintai tidak hanya oleh warga Jakarta. Tapi juga oleh Indonesia dan dunia.
Maudy Asmara: Kenapa di serang bertubi-tubi? Semua itu tak terlepas dari prestasi-prestasi Pak @aniesbaswedan dalam membangun DKI Jakarta, menjadikannya sebagai Capres Potensial tahun 2024.
Purwa: Alhamdulillah 2 tahun Anies, tidak lagi melihat kejadian-kejadian horor seperti ketika seorang gubernur memaki-maki atau ngajak kelahi warganya!
Dyah: Alhamdulillah, Gubernur pilihan ulama. Maju kotanya, bahagia warganya.
Awie: Alhamdulillah. Jakarte makin adem, barokah, dan pastinye budaye betawi makin kentel. Terima kasih bang @aniesbaswedan. Semoga Jakarta makin baik lagi.
Franky: Saya warga Jabar, mengucapkan sukses untuk Pemprov DKI. Barakallahu untuk Bapak @aniesbaswedan. Aamiin yaa Rabb.
Budi Santoso: Alhamdulillah, dipuji tetap membumi, seperti diajarkan Nabi SAW: Taburkanlah pasir ke muka orang yang memujimu, bermakna: jangan gila pujian, tetap merunduk, jangan sombong, hikmah ilmu padi, makin berisi tambah merunduk.
Adam: Syukur alhamdulillah punya gubernur berkelas. Maju kotanya, bahagia warganya.
Hasil Survei
Sebelumnya, Populi Center mengambil sampel dari 600 responden, yang dibagi menjadi 300 responden eksperimen dan 300 responden kontrol.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Tagar #WandaHamidahPeramalUlung Jadi Trending
KJP Anies Dinilai Lebih Baik daripada Zaman Ahok
[/su_box]
Kuesioner pertama (eksperimen) bertuliskan nama gubernur dan program kerja, yakni Ahok dan Anies.
Sedangkan, kuesioner kedua (kontrol) hanya berisikan program kerja, tanpa mencantumkan kedua nama gubernur, tetapi diselipkan catatan atau pertanyaan tertentu.
“Dalam metode eksperimental ini, kita mencoba untuk menggali rasionalitas publik Jakarta dan kita menggunakan dua kuesioner yang berbeda,” ujar peneliti Populi Center, Jefri Ardiansyah, seperti dilansir Kumparan, Senin (14/10).
Hasilnya, kata Jefri, sekitar 79 persen menyatakan, bahwa kebijakan pengolahan Monas di era Anies, jauh lebih tepat dibandingkan dengan kebijakan pembangunan di era Ahok.
“Era Ahok tidak dapat digunakan untuk kegiatan pendidikan, sosial, budaya, maupun keagamaan, dikarenakan Monas dianggap sebagai zona netral, sehingga bebas dari kegiatan tersebut,” lanjutnya.
Deputi Direktur Eksekutif Populi Center, Afrimadona pun menyatakan, masyarakat lebih mengapresiasi konsep KJP Plus versi Anies.
“Sebanyak 70 persen masyarakat menyatakan puas dengan konsep KJP Plus saat ini,” tuturnya, Senin (14/10).
Survei diadakan sejak tanggal 9 -18 September 2019, menggunakan metode eksperimental secara scientific dengan mendasarkan pada penarikan sampel, sesuai kaidah probability sampling, di enam kabupaten/kota, di Provinsi DKI Jakarta.
Pengambilan sampel dilakukan secara, acak dengan margin of error + 4.00 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
“Responden dipilih secara random dan bertingkat, mulai dari pengacakan untuk Kelurahan, Rukun Tetangga, Keluarga, dan akhirnya responden terpilih,” pungkas Afri.
Proporsi gender yang ditentukan adalah laki-laki 50 persen, perempuan 50 persen.