Ngelmu.co – Pihak detik.com mengakui bahwa saat aksi Bela bendera tauhid di kawasan Monas, Jakarta, kemarin (Jumat, 2/11), ada kesalahan SOP dalam penugasan wartawan.
Direktur Pemberitaan detik.com, Ahmad Ridwan Dalimunthe saat dikonfirmasi pihak RMOL, Sabtu, 3 November 2019 mengakui bahwa sosok wartawan yang diduga hendak membangun framing buruk mengenai aksi yang diselenggarakan bekerja untuk media massa berbasis internet itu.
Ridwan menyatakan bahwa penugasan RF pada kegiatan aksi membela kalimat tauhid itu menyalahi SOP yang berlaku.
Baca juga: Wiranto Sebut Aksi Bela Tauhid Hal yang Mubazir
“(Yang bersangkutan adalah) wartawan baru. Sudah kita evaluasi di internal. Biasanya, untuk demo-demo seperti di atas kita tugaskan yang relatif senior, yang memahami isu dengan baik,” sambung Ridwan.
Diketahui bahwa inisial dari wartawan tersebut adalah RF. Pada awalnya, RF terlihat oleh peserta aksi sedang mengambil gambar sampah di tengah aksi. RF meminta maaf kepada peserta aksi yang mengetahui dan mencurigai perbuatannya. Kemudian, RF menghapus foto-foto sampah yang diambilnya tersebut.
Selanjutnya, video saat wartawan detik.com itu diinterogasi peserta aksi juga foto identitas dirinya beredar luas di dunia maya dan di jejaring media sosial. Terkait hal itu, Ridwan juga dapat memahami situasi yang berkembang dari kejadian ini.
“Hari gini masyarakat kita lagi sensi. Karenanya jurnalis-jurnalis kita di lapangan perlu dibekali dengan baik. Juga dituntut punya sensitifitas atas isu-isu yang sedang diliput,” kata Ridwan.