Ngelmu.co – Sebelumnya, Nursalim selaku panitia acara tarik tambang yang berlangsung di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman Kota Makassar, buka suara.
Menurutnya, korban tewas, yakni Masyita (43); Ketua RT 001, RW 007, Balla Parang, Rappocini, Kota Makassar, memang tercatat sebagai peserta lomba tarik tambang.
“Peristiwa ini tidak diinginkan, bukan kelalaian kita panitia,” ujarnya di lokasi, Ahad (18/12/2022).
Nursalim mengaku melihat korban dalam barisan peserta tarik tambang, dan melakukan swafoto setelah lomba selesai.
“Saya ‘kan pegang toa, menyampaikan bahwa [peserta] harus di sebelah kanan tali. Saya perintahkan begitu. Amanlah dia,” ucapnya.
“Setelah itu, [korban] main selfie-selfie, ibu-ibu ini, pegang-pegang tali, main selfie,” sambung Nursalim.
“Seakan-akan baku tarik tambang, begitu. Jadi, tidak ada unsur kesengajaan,” jelasnya lagi.
Korban Tak sedang Swafoto
Sebagai informasi, Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas), Sulawesi Selatan–bekerja sama dengan Pemkot Makassar–menjadi inisiator acara tarik tambang; untuk memecahkan rekor MURI.
Namun, acara yang berlangsung pada Ahad (18/12/2022) itu berujung nahas.
Kini, rekaman CCTV mengungkap, jika sebelum detik-detik kematiannya, korban tidak melakukan swafoto.
View this post on Instagram
Setelah acara selesai, beberapa peserta memang tampak masih berada di lokasi.
Lalu, mesin mulai menarik dan menggulung tali tambang; yang dioperasikan oleh mobil.
Nahas, tali tambang yang tengah ditarik dari arah Karebosi itu terputus, dan menyabet kencang tubuh korban hingga terpental.
Korban terjatuh dan terbentur ke barier beton yang berada di tengah jalan.
Para peserta lain yang berada di lokasi kejadian pun panik, beberapa mendekat dan berusaha menolong korban, tetapi nyawanya tidak tertolong.
Baca Juga:
- Niat Pecahkan Rekor, Tarik Tambang IKA Unhas Berujung Nahas
- 3 Pernyataan Berbeda terkait Tewasnya 1 Peserta Tarik Tambang IKA Unhas
View this post on Instagram
Terpisah, Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto, menegaskan bahwa kegiatan tarik tambang IKA Unhas ini mengantongi izin.
Ia membantah pernyataan Kapolsek Ujung Pandang yang menyebut kegiatan tersebut tidak mengantongi izin kepolisian.
“Izin itu yang keluarkan Polres [bukan Polsek],” tegas Budi.
Pihaknya yang masih mengusut tragedi maut tarik tambang IKA Unhas ini, mengaku belum dapat menjelaskan sejauh mana pengusutan dilakukan.
“Sudah, tunggu saja hasilnya,” tutup Budi, singkat.